“Pada 24 April kita akan melakukan skenario planing. Sebuah kegiatan dari apa yang sudah kita buat dan kerjakan, akan diwujudkan dan diimplementasikan dalam skenario planing yang akan dilakukan dalam tiga tahap di Labuan Bajo,” katanya.
Ketiga tahap itu mengatur bagaimana mengatasi wisatawan yang mengalamai kecelakaan individu seperti sakit jantung dan lainnya saat berada di destinasi wisata. Lalu menangai kasus kapal terbalik hingga bencana alam termasuk misalnya gempa bumi.
“Semoga ini bisa dikembangkan terus-menerus, sehingga bisa menjadi prosedur khusus keamanan dan keselamatan versi Indonesia. Yang nanti akan kita sebarkan dan informasikan ke masyarakat agar semuanya mengetahui hal tersebut termasuk informasi pengaduannya,” katanya. XPOSEINDONESIA/Foto : Biro Komunikasi Kemenparekraf
More Pictures