Aplikasi digital FENIX360 bisa dimanfaat untuk menampung beragam kreator, mulai dari musisi hingga desainer. Para seniman tinggal membuat akun di FENIX360, mengupload beragam video.
“Termasuk membuat siaran langsung tentang behind the scene yang mereka lakukan. Dan mengirimkan kegiatan live di atas panggung dengan kualitas audio dan gambar yang jernih, tanpa perlu fans merekam saat mereka menonton. Sekarang ini aktivitas menonton live para fans terganggu, karena mereka malah keasyikan merekam dengan video!” ujar
Sandy Monteiro lagi.
“Mereka dapat memperoleh bagi hasil yang substansial dari iklan dan transaksi lainnya, termasuk penjualan merchandise dan live streaming. Platform ini memupuk hubungan yang lebih dalam antara artis dan penggemar, sehingga menguntungkan keduanya,” kata Sandy Monteiro lagi
Platform yang berpusat pada pengguna ini mengintegrasikan konten dari berbagai sumber seperti YouTube, Instagram, dan Facebook, menawarkan pengalaman yang komprehensif bagi pengguna dan penggemar.
Allan Klepfisz menekankan, “FENIX360 mengalihkan fokus dari platform ke artis, menciptakan lingkungan holistik bagi para artis untuk memamerkan dan memonetisasi karya mereka.”
FENIX360 bukan hanya sebuah aplikasi social media seperti kebanyakan yang ada; ini adalah sebuah gerakan untuk mengubah lanskap artistik. Peluncuran versi Bahasa Indonesia menggarisbawahi komitmen kami terhadap relevansi lokal dan jangkauan global.
Platform ini akan merayakan peluncurannya di negara-negara utama dengan acara-acara langsung, mempromosikan bakat-bakat lokal dan internasional. Kolaborasi dengan influencer dan artis lokal akan menyesuaikan FENIX360 dengan setiap pasar, meningkatkan daya tariknya.
FENIX360 sangat ingin bermitra dengan para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, untuk meningkatkan ekonomi kreatif. Indonesia Tourism Fund akan menjadi fokus utama di Indonesia.
Setelah peluncurannya, FENIX360 akan berekspansi ke seluruh ASEAN, dengan acara yang direncanakan di Malaysia, Filipina, dan Singapura pada awal tahun 2024.