“Pada akhirnya gerakan ini bisa memperbaiki kondisi bangsa dan negara. Doakan agar gerakan #akuberdaya bisa terus menjadi bagian yang bisa terus melejitkan keberdayaan UMKM Indonesia.”
Ofensif Bukan Difensif
Sementara itu, pembicara kedua DR. Indrawan Nugroho mengakui setelah dua tahun dalam situasi Covid yang melemahkan perekonomian, pada akhirnya harus mulai menemukan, celah untuk melompat.
“Yang sebelumnya mungkin masih ragu-ragu, yang sebelumnya banyak batasan, namun di awal 2022 ini, kita harus yakin menjalani bisnis. Allah SWT sudah mulai membuka pintu-pintu rezeki yang dulu mungkin sempat tertutup,” ungkap Indrawan.
Walaupun, masih ada ancaman Omnicron, namun Indrawan menyebut “Secara infrastruktur, secara market, pasar sudah terbuka, peluang-peluang sudah digelar, dan yang terpenting tetap harus dijaga prokesnya. Pandemi belum tuntas benar. Tapi mudah-mudahan banyak, kesempatan yang sudah terbuka, walaupun belum lebar banget!” ungkap Indrawan.
Indrawan menyebut, saat ini yang diperlukan adalah mau dengan cepat menangkap peluang secara tepat. Tentu saja bukan kecepatan yang sporadis, tetapi cepat yang tepat sasaran. Karena kalau serabutan menangkap peluang, tetapi kita tidak mampu men-deliver, akhirnya bisa buntungdibanding untungnya.
Speed is a key. Kecepatan adalah kunci, tetapi sekali lagi, harus tepat sasaran “Ibarat burung elang yang terbang dengan cepat di udara, dan bisa menangkap ikan di laut! Maka di tahun baru ini jadilah Elang yang siap menukik tajam, mengambil setiap peluang.”
Indrawan juga mengingatkan, sejak awal pademi, ia mengkampanyekan semangat ofensif bukan semangat defensif.
“Tahun lalu di event Evapora, saya meneriakkan kata itu berulang-ulang seperti kaset rusak. Karena the best defence is offence. Karena dalam situasi yang paling sulit sekalipun. Kalau bicara bisnis pasti seperti itu.” Meskipun ofensif, Indra menyarankan, “Jangan ngegas tanpa arah, dan statregi harus jelas!