“Atraksi Budaya Bregada Rakyat Malioboro” Diluncurkan

- Advertisement -

Penyelenggaraan atraksi budaya Bregada Rakyat Malioboro  yang diluncurkandi Hotel Inna Garuda Malioboro, Yogyakarta, 9 November 2021 tidak hanya menjadi daya tarik bagi wisatawan, tapi juga wujud pelestarian nilai-nilai budaya dan tradisi sekaligus sebagai wujud pariwisata berkelanjutan.  

Oleh karena itu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata DIY mendukung  acara ini.

- Advertisement -

Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi peluncuran atraksi budaya Bregada Rakyat Malioboro yang menjadi wujud semangat kolaborasi para stakeholders pariwisata dan ekonomi kreatif di Yogyakarta dalam mengemas event berbasis kearifan lokal.

“Tren terbaru di industri parekraf mendorong terciptanya segmentasi pariwisata yang lebih personalize, customize, localize, dan smaller in size. Event Atraksi Budaya Bregada Rakyat Malioboro hadir sebagai ciri destinasi dan atraksi wisata, sebagai wujud pelestarian budaya. Saya sangat mengapresiasi pentahelix strategi yang telah diterapkan dengan baik melalui kolaborasi dan kerja sama yang sinergi antara semua pihak, baik Keraton Yogyakarta, Pemerintah Daerah Provinsi D.I. Yogyakarta, Bregada Rakyat, dan rekan-rekan seniman Yogyakarta,” ujar Sandiaga Uno dalam keterangannya, Rabu (10/11/2021).

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Angela Tanoesoedibjo, menjelaskan bahwa peluncuran event ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengemas event berbasis kearifan lokal di destinasi super prioritas yang bisa menjadi daya tarik wisatawan yang khas.

- Advertisement -

“Event Atraksi Budaya Bregada Rakyat ini menjadi salah satu inovasi terkait pengembangan event berbasis kearifan lokal di destinasi super prioritas. Kemenparekraf RI mengutamakan pengembangan event yang sudah eksisting sehingga dapat memaksimalkan dampak positif bagi masyarakat lokal. Secara perlahan, paradigma pariwisata Indonesia akan kami dorong untuk lebih berkualitas, berkelanjutan, dan inklusif,” kata Wamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo.

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -