Pada saat pengajuan visa kunjungan ke Luar Negeri, ada form yang harus diisi. Satu di antaranya adakah tujuan kunjungan.
Jika kunjungannya tersebut menyangkut entertainment / hiburan, misalnya akan mengisi acara, dalam sesi wawancara si pemohon visa akan ditanya, apakah ini akan ‘menghasilkan uang’? Jika kaitannya G to G, antar negara, ada perjanjian yang telah dibuka oleh Pemerintah RI dengan negara tersebut, misalnya, melalui Kementrian Parekraf atau Pendidikan & Kebudayaan atau Kementerian Pemuda dan Olahraga misalnya, maka pengurusan visa akan jauh lebih lancar, jika melibatkan Kementerian itu, yakni memberi Surat Rekomendasi buat perform.
Tapi pengajuan visa ini nggak boleh terlambat. Idealnya satu bulan sebelum berangkat. Pengajuan visa nggak perlu ada tiket pesawat yang akan menerbangkan ke negara tujuan, tiket baru di- issued setelah visa dan passport kembali di tangan pemilik. Soal Singapore dan negara ASEAN lainnya, kan ada perjanjian antar Negara ASEAN, tak perlu visa. Cukup passport yang masih berlaku dalam jangka waktu 6 bulan.
Beberapa perusahaan ada yang menolak memainkan dan mensponsori artis / seniman di bawah usia 17 tahun. Mereka adalah perusahaan rokok, minuman / makanan mengandung alkohol / yang menyebabkan adict ( ketagihan ), seperti rokok, Coca Cola / bir dan sejenisnya. Pernah band Srikandi waktu – ‘masih kecil’ – mendapat tawaran perform ke Singapore. Penerapan aturannya personal perusahaan, menurut saya memainkan musisi belia nggak mengganggu psikologi anak.
Dalam beberapa event musik Yamaha, misalnya, pemain electone, banyak juga yang usianya masih sangat muda, antara 8 – 11 tahun. Dan mereka mulai keliling dunia, dan tentu saja ‘dibayar’. Meski ortunya yang tandatangan kontrak.
Indonesia juga pernah memiliki musisi profesional muda yang dipandang dunia, yakni Indra Lesmana, pianis / keyboardist ini pada umur 8 tahun sudah mencipta lagu sendiri, bermain piano di pangkuan alm Bubi Chen, mengiringi Broery menyanyi di Teater Terbuka TIM……
Waktu itu usia Indra Lesmana belum genap 10 tahun. Dalam dunia internasional, penyanyi Heintje dikomersialkan sejak usia jelang 10 tahun, dan Justin Beiber menjadi artis profesional internasional pada umur 14 tahun, setelah populer di Youtube. Dalam kasus Srikandi band yang masih berusia belia, berarti perusahaan Singapore itu ‘setengah hati’ menawari Srikandi perform.
Coba jika mereka nonton Srikandi sekarangini, mereka pasti jatuh hati untuk dimainkan di Singapore. Saran saya, hubungi lagi perusahaan itu, suruh nonton Srikandi yg sekarang, pasti mereka jatuh hati abis, wong saya aja jadi fan Srikandi koq…..XPOSEINDONESIA/Bens Leo Foto : Istimewa