Slank ( memang ) ‘Nggak Ada Matinya’

- Advertisement -

Ngegele…….Cerita Asli dan di Film

Tapi saya – Bens Leo – merasa putus asa saban hari selalu gagal membangunkan Kaka dan Bimbim pagi hari jam 7. “Masih mandi Mas….’ Begitu selalu jawab Bimbim yang saya duga lagi berendem.

Ivan yang sekamar dengan saya, juga selalu masuk kamar lagi sekitar jam 04.00, dia keluar kamar hotel tengah malam, dengan alasan insomnia, “Karena sepanjang tour radio Slank, gue gak pernah diperkenalkan sebagai bassist baru Slank, gue gak bisa tidur….” alasan Ivan.  Belakangan saya tahu, mereka bertiga masih ngegele……

Di Jawa Tengah, saya mulai meminta Bunda Iffet membantu mendisiplinkan Kaka, Bimbim dan Ivan, agar jadwal wawancara radio tidak gagal, kerana ternyata hanya Bunda Iffet yang didengar, bukan saudaranya, juga bukan tour manager-nya. Maka saya menyarankan, agar manajemen Slank dipegang Bunda Iffet, bahkan saya meminta agar Bunda membuat terapi penyembuhan total Slank yang tersisa itu dari pengaruh narkoba…..

- Advertisement -

Dalam film Slank Nggak Ada Matinya, cerita dan pengalaman saya sebagai tour manager Slank di atas tidak ada, “Film Slank ini bercerita setelah tour radio bersama Mas Bens, dimulai dari saya dan Abdee diajak nge-jam sama Bimbim, Kaka di Potlot , waktu itu Ivan sudah ada, “ cerita Ridho di bioskup XXI Epicentrum usai preview film Slank. “Juga gak ada cerita kenakalan saya dan Abdee, “ lanjut Ridho sambil melepas tawa. Tapi gitaris Slank yang pernah berbisnis ‘paberik gitar’, futsal dan kini mengelola café ini mengakui, film Slank Nggak Ada Matinya adalah realita, hampir 100% terjadi.

“Persentase ceritanya nyaris 100 persen realita, kalo ada tambahan itu untuk menguatkan cerita, biar gak datar, “ lanjut Bimbim. Juga cerita tentang ketemunya Kaka, Bimbim dan Ivan dengan isteri mereka, ‘Kejadiannya mirip kaya gitu,” lanjut Bimbim. Termasuk satu scene tentang awal mula perceraian Kaka dengan isteri pertamanya, dan pertemuan Kaka dengan isterinya yang sekarang.

Mengalir, Enak Ditonton

“Slank Nggak Ada Matinya” yang disutradarai Fajar Bustomi adalah film layar lebar kedua Slank setelah film Slank yang digarap Garin Nugroho. Diprediksi, “Slank Nggak Ada Matinya” akan lebih mudah mendulang penonton, karena realita tadi, true story,  apalagi akting Adipati Dolken ( sebagai Bimbim ), Ricky Harun ( Kaka ), Aaron Ashab ( Ivan ), Ajun Perwira ( Ridho ) dan Deva Mahendra ( Abdee ), lebih dari sekadar lumayan.

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -