Kota berbudaya dicirikan dari hidupnya ruang-ruang berkesenian di mana jadwal kalender kegiatannya dikelola dan diketahui oleh publik.
Kami ingin menjadi bagian dari upaya warga mendorong ruang publik yang ramah bagi generasi muda negeri ini untuk merayakan pemenuhan diri mereka dan bersosial: sejenak meninggalkan telepon genggam dan gadget mereka dengan memilih berbaur di dalam ruang-ruang kesenian dan kebudayaan lintas-generasi. Mendorong antusiasme warga untuk berkarya dan berkesenian sepenuhnya. Kami percaya dengan menghidupkan ruang berkesenian di sebuah kota kita sedang memupuk rasa, toleransi, kreasi, dan kejujuran.
Saya dan HaloPuan juga akan mendengar lebih banyak dan lebih beragam melalui kehadiran Podcast HaloPuan. Aspirasi di negeri kepulauan terbesar di dunia ini tentu saja terlalu luas hanya untuk diserahkan kepada politisi atau elite bangsa. HaloPuan akan terus membuka mata dan telinga untuk mengorbitkan para wira sosial yang berdedikasi kuat di tengah warga. Mereka para pemimpin sosial yang ada di tengah hidup kita namun seringkali luput dari perhatian kita.
Pada akhirnya, HaloPuan adalah sebuah ikhtiar kecil membangun kembali energi persaudaraan, solidaritas, dan kebersamaan. Dengan bergerak bersama warga, kami dapat terus membuka mata dan percaya bahwa pemecahan masalah warga sehari-hari tidak selalu memerlukan orang-orang pintar.
Senyatanya modal dan penggerak perubahan sudah ada di tengah-tengah warga. Kita hanya perlu menggandeng tangan-tangan mereka agar terkepal lebih kuat. Bekerja sama daripada berkompetisi. Menyingkirkan perasaan sendirian apalagi tak berdaya. Bersama kalian, kami akan mewujudkan makna gotong-royong sepenuh-penuhnya. HaloPuan!