Pada sesi ini, muncul penyanyi Albert Fakdawer, juara II ajang menyanyi anak AFI Junior season pertama tahun 2004, membawakan beberapa lagu baru yang dirilisnya via digital platforom. Salah satunya “More”.
Fanatisme Milenial
Di ujung acara, muncul satu nama yang sedang menjadi hits di kalangan milenial. Patrick Jason Ranti alias Jeje, seorang penyanyi dan penulis lagu pop folk, yang hari ini sangat dekat dengan milenial.
Terbukti, saat Jason memulai panggung, sambil merokok dan memetik gitar listrik sekaligus harmonika, Jason meminta penonton yang duduk berselonjor di tanah, untuk maju lebih mendekat ke arah panggung. Serta merta, ribuan penonton itu berdiri dan berlari mendekat.
Saat menyuarakan lagu “Sudah Jangan ke Jatinangor” seluruh penonton milenial ikut menyanyikan liriknya.
Bahkan, penonton bernyanyi lebih keras dari Jason. Ada kesan seperti tidak memberi kesempatan pada si penyanyi utama untuk menyesaikan lirik lagunya:
“Sudah, jangan ke Jatinangor
Ia sudah ada yang punya
Lebih baik diam di sini
Temani aa bernyanyi di sini….”
Boleh disebut, gaya Jason bertutur dalam lagu dan menuliskan lirik, mirip seperti apa yang dilakukan Iwan Fals zaman muda. Agak bandel, juga sedikit nyeleneh. Dan lirik macam ini cepat akrab dengan perasaan penonton.
Apalagi melihat sambutan penonton dalam menghafal lagu Jason. idak bisa ditolak, Jason telah menjadi star baru yang berpengaruh di milenial itu.
Sebelum ini, Jason mengaku pada Wenny Purwanti, Chairman C-Pro, bahwa ia lebih banyak bermain di lingkungan penonton dengan jumlah terbatas.
Tatkala, berhadapan dengan ribuan penonton SCJ 2022, mungkin karena sangat bersemangat, Jason untuk sesaat seperti agak lupa “protokol” panggung. Karena mendadak ia sengaja mengundang beberapa penonton yang ditunjuknya untuk naik panggung, sebelum ia menyanyikan lagu “Sabda Tiang Listrik”.
Dalam sepersekian detik, penonton yang tidak ditunjuk pun, ternyata menghambur ke atas panggung. Kondisi ini sebetulnya terlihat tidak aman dan cenderung berbahaya.