Ini terlihat dari Putri yang menangis sambil memeluk orang tuanya serta Simon Cowell naik panggung yang terlihat emosional.
“Menurutku, kau adalah salah satu penyanyi terbaik yang pernah kami tampilkan di acara kami,” kata Cowell saat dia naik ke atas panggung untuk memberi selamat kepada Putri.
Simon juga memunggut kertas Glden Buzzer dan meletakannya ke tangan Ariani. Sebuah Tindakan kecil yang menggetarkan, dari Simon yang terkenal sangat kritis ketika berkomentar.
ET Canada
Menampilkan penampilan Putri Ariani dalam artikel “‘America’s Got Talent’: Simon Cowell Gives Golden Buzzer To 17-Year-Old Blind Musician”, media asal Kanada ini menyebut AGT menghadirkan bakat luar biasa pada musim ke-18 melalui penampilan Putri.
“Puncak malam itu adalah ketika seorang penyanyi tunanetra berusia 17 tahun naik panggung untuk membawakan lagu asli,” kata pembawa acara Jed Tarvenier.
Simon Cowell dikabarkan terkesima melihat penampilan tersebut bahkan tergerak untuk mendekati Putri di atas panggung dan memintanya membawakan lagu lain.
Cowell juga menyatakan aksi Putri Ariani sebagai salah satu yang terbaik yang pernah tampil di acara itu sekaligus berhak mendapatkan Golden Buzzer.
USA Today
Melalui berita berjudul “‘AGT’: Simon Cowell Requests Encore from Blind Golden Buzzer Singer Putri Ariani“, Rabu (6/6/2023), media asal Amerika Serikat ini menyebut Putri memiliki penampilan brilian dengan suara seperti bidadari, bakat musik serta charisma terpancar sempurna.
Penampilannya bahkan mampu menyentuh para juri. “Kamu memiliki suara yang luar biasa dan khas. Kamu memiliki semacam cahaya tentang dirimu,” kata Simon Cowell.
Terkesan dengan kehebatannya dalam menyanyi, Cowell meminta Putri memainkan lagu lain. Perempuan itu kemudia menyanyikan lagu Elton John “Sorry Seems to Be the Hardest Word”.
thenews.com
Mengangkat judul artikel : Simon Cowell heaps praise on Putri Ariani, calls her ‘one of the best’ .
Dalam artikel itu diceritakan . Putri dari Indonesia yang baru berumur 17, baru pertama kali datang ke Amerika . Ia masih duduk di sekolah menengah dan bermimpi suatu hari bisa masuk ke The Juilliard School di New York, di awal ia naik panggung