Beberapa yang terdata adalah, turis Singapura dan Malaysia yang kebetulan berkunjung ke Batam untuk belanja – barang kebutuhan pokok lebih murah di Batam dibanding negaranya – akhirnya menonton Asean Jazz Festival,. Karena seringkali mereka melihat musisi yang mewakili negaranya main di Asean Jazz Festival yang digelar di Harbour Bay, Batam. Mereka terpaksa menginap satu malam, karena event festival jazz ini baru usai pada jam 02.00 dini hari, Menginap berarti menghasilkan devisa bagi Batam Keppri.
Jam Session Brian Batie dan Groovinity
Beberapa musisi Indonesia yang ambil bagian pada Asean Jazz Festival 2014 adalah Nina Tamam yang tampil dengan Surabaya All Stars Big Band – kelompok musisi kawan main ayahnya, Tamam Hoesein, sementara grup lokal Batam dari Batam Jazz Community diwakili oleh grup Groovinity. Pada acara welcome party Jumat 5 September, yang dihadiri Wakil Gubernur Keppri, tampil beberapa musisi Batam, ber-jam session dengan Gilang Ramadhan, Indra Lesmana dan Nina Tamam.
Asean Jazz Festival 2014 juga menampilkan penyanyi jebolan arena lomba, Monita Tahalea, lalu Tengku Rio Ensemble, manggung unik dengan lagu-lagu hasil aransemen juga ciptaan sendiri yang bernuansa melayu, Rio mengajak pemusik akordeon dan tabla, menampilkan beberapa komposisi karyanya juga menghadirkan kelompok tari Melayu dan Batam. Rio sendiri menggesek biola.
Tahun ini, hanya ada 3 musisi asing yang ambil bagian dalam Asean Jazz Festival 2014, Gitaris dan komposer Kamal Musallam, tampil dengan Agam Hamzah ( gitar ), Adi Darmawan ( bas ), Gerry Harb ( drums ) dan Roberto ( pinao / keyboards ). Juga ada German Dmitriev, musisi Rusia yang telah 3 tahun menetap di Jakarta, sementara Brian Batie bassist WN Amerika yang kini menetap di Batam dan Bali, memberi coaching clinic dan ber-jam session dengan grup Groovinity di awal acara.