Jejak Candra Darusman yang Tak Kan Hilang Ditelan Zaman

- Advertisement -
- Advertisement -

Menyenangkan dan sangat menghibur. Begitu kesimpulan cepat dari menonton “Konser Jejak Candra Darusman yang diselenggarakan di Ciputra Artpreneur, 13 Oktober 2023.  

Konser yang khusus dirancang Yovie Widianto ini bukan sekadar konser biasa. Ini seperti perayaaan dan penghormatan untuk seorang maestro bernama Candra Darusman. Menampilkan keragaman karya Candra Darusman dari musik, lirik  hingga aransemen.  Kesemuanya telah memperkaya dan ikut membentuk industri musik Indonesia selama hampir 50 tahun terakhir ini.

“Saya selalu membanggakan Mas Candra sebagai rool model yang baik kepada Ayah saya. Mas Candra bisa menjadi sarjana sekaligus musisi yang cemerlang. Dulu, Ayah saya menganggap kehidupan musisi tidak bermasa depan cerah. Dan Mas Candra kata Ayah saya, hanya satu contoh baik di antara 1000 orang yang bisa berhasil menjadi  musisi cerdas. Mas Candra jugalah yang awalnya memperjuangkan hak royalti yang kini dapat dinikmati oleh para musisi,” kata Yovie Widianto dalam kata sambutan.

- Advertisement -

Candra sendiri telah menghasilkan ratusan lagu yang terekam dalam album solo, album Chaseiro dan Karimata, (dua kelompok  band yang ikut didirikannya). Namun Konser Jejak Candra Darusman sendiri hanya bisa  menampung dan menampilkan 27 judul lagu yang dinyanyikan sejumlah penyanyi tenar secara bergantian. 

Pentas Vokalis Keren

Konser bernuansa orkestrasi  yang dikomando Ari Renaldi dibuka  dengan overture lagu instrumental karya Candra. Baru kemudian Yovie SemVa (kelompok vocal yang terdiri dari Marcell Siahaan, Fatur, Dodi Oris, dan Rio Febrian)  yang melantunkan “Ku lama Menanti”, “Jangan Salah”,  dan “Memori”. Keempat pria ternama itu memesona panggung dengan tampilan visual sekaligus pembagian vocal yang rancak.

- Advertisement -
Menyalin

Di tengah  menyanyi, Marcell Siahaan berujar, “Perlu diingat, musisi bisa sejahtera seperti sekarang tidak lepas dari andil Candra Darusman. Dialah aktivis yang dulu memperjuangkan royalti bagi Musisi.”

Panggung kemudian  berjalan menampilkan ragam musik dan kisah lirik  khas  Candra Darusman, berisi pesan yang terkesan sederhana, tapi istimewa. Seperti lagu baru ciptaan Candra yang dinyanyikan Bilal  Indrajaya, “Ku Tak Tahu Apa Yang Kau Inginkan”. Sebuah lagu  yang berkisah tentang sulitnya para pria memahami pikiran dan perasaan Wanita yang penuh dengan  misteri.  

Lagu baru yang diciptakan Candra sekitar dua  tahun lalu,  tersebut disuarakan Bilal dengan sempurna.  Terdengar jelas ada ciri kuat progresi chord karya Candra di situ.

Humania kemudian masuk ke panggung dengan  lagu “Waktu Kian Berarti dan “Kisah  Kehidupan.” Di susul dengan  Rendy Pandugo melantunkan  “Balada Seorang Dara”. Rendy kemudian berkolaborasi denga Vira Talisa  untuk lagu superhits dari lagu solo Candra  berjudul “Indahnya Sepi.”

Unik, Antik dan Mengelitik

Giliran Yovie Nuno naik panggung, mendadak ada yang memancing senyum penonton.  Karena Yovie Nuno melantunkan lagu  sentimental karya Candra,  yang menggunakan judul nama Wanita, yakni Rosemarie, Karmen, dan Minnie. Dan moment ini jadi memancing tawa penonton ketika di layar besar di  atas panggung  muncul tulisan. Pertanyaannya: apakah nama-nama itu fiktif? Hanya Candra dan Tuhan yang tahu.

Jejak kenangan tentang lagu lama Candra sejatinya tercium kuat dari penampilan Ardhito Pramono lewat lagu  “Tempatku Berpijak” dan “Dara”.  Ardhito pintar membawakan karya Candra tanpa melenceng dari warna aslinya, namun tetap masih terdengar suara Ardhito yang khas.  Jejak Candra Darusman seperti judul konser ini, nyata  kuat terlihat dari penampilan Ardhito yang sangat jazzy.

Selanjutnya, panggung diisi oleh The Groove yang melantunkan “Nada-nada Gembira” dan “”Rio De Janeiro”,  Yura Yunita  bernyanyi  lepas tanpa beban pada lagu “Burung Camar (karya Aryono Huboyo Jati)  “Pesta”, dan Rintangan (duet dengan Bilal Indrajaya).

HIVI! muncul ke panggung dengan menyuarakan “Matahari di Hati” dan “Semangat Jiwa Muda”.

Sebagai pemilik  pentas utama, Candra naik panggung memainkan piano dan bernyanyi pada lagu “Sendiri” (sebuah lagu yang tidak pernah dipentaskan, seperti hidden gem, kata Candra), kemudian  “Geneva”, “Kau“,  “It’s Amazing” dan mengunci  pertunjukan dengan lagu superhist “Kekagumanku” yang dilantunkan bersama dengan seluruh penyanyi.

Konser ini, seperti kata Yovie Widianto di awal pertunjukan,  “merupakan panggung Terima Kasih perdana dari rangkaian panggung apresiasi dari kami, insan musik Indonesia kepada musisi, pencipta lagu, tokoh musik Indonesia yang bertujuan mengedukasi masyarakat dan generasi musik Indonesia yang akan datang tentang sejarah musik Indonesia melalui tokoh-tokoh dan karya mereka!”

Good Job Yovie, Ari Rinaldi dan seluruh pendukung pentas ini. Sampai ketemu di pentas lain. Dan Selamat untuk Mas Candra Darusman. Indonesia bangga memiliki Anda sebagai Musisi yang menghasilkan banyak karya cemerlang dan bisa menginspirasi generasi muda hari ini. XPOSEINDONESIA/NS Foto : Muhamad Ihsan

konser jejak yura yunita 01jpg
konser jejak yura yunita 01jpg
- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -