Festival Folksong antar Bank Pembangunan Daerah se Indonesia ini merupakan bagian dari event tahunan Porseni yang tahun 2017 adalah Porseni XII.
Gengsi Budaya Lokal
Folksong yang dimaksud Panitia adalah sejenis dengann ‘vokal grup’ peserta harus membawakan Lagu Wajib ( ditentukan Panitia dan dapat dipilih peserta ) dan Lagu Pilihan ( bebas dipilih peserta ), juga lagu daerah. Namun peserta dibebaskan membuat aransemen sendiri, sesuai dengan konten musik etnik daerahnya. Peserta juga dibebaskan menentukan kostum, tak kalah menarik adalah, dibolehkannya memakai instrumen akustik yang disambungkan dengan ‘listrik’, juga disiapkan set drum. Konsekuensi dari kebebasan berekspresi macam ini adalah, munculnya ‘konsep nge-band’, tapi juga bisa memakai instrumen yang lazim dipakai oleh kelompok musik akustik, misalnya memainkan kahon ( sebagai ganti bunyi drum ), jimbe, kendang, dan alat perkusi lain, termasuk alat musik tradisional suling, alat musik petik sape – sejenis gitar dari Dayak, ukulele, biola, hawaiian ( peserta Maluku), perkusi dari logam ( sejenis gamelan di Jawa ), juga kostum / busana daerah yang sudah dimodifikasi.
Ragam Aransemen dan Kekuatan ‘Vokal Grup’
Festival Folksong antar BPD se Indonesia ini diikuti oleh Bank Jawa Tengah, Bank BPD DIY ( Yogya ), Bank Kalimantan Tengah , Kalimantan Barat, Sumatera Selatan ( Sumsel Babel ), Riau Keppri, Bank Banten, Bank Maluku ( Malut ), Bank Sumatera Utara ( Sulutgo ) dan Bank BJB sebagai tuan rumah.
Ketua Dewan Juri Yana Julio memuji keberagaman dan keberanian peserta membuat eksplorasi melalui aransemen musik dan vokal, juga koreografi, termasuk pembuatan dam pemakaian kostum panggung yang bagus, tak kalah dengan kelompok vokal profesional. Yana juga memuji keberanian pelatihnya membuat eksplorasi pecahan vokal, dengan tingkat kesulitan yang tinggi, terutrama dalam menerjemahkan lagu daerah.
Lagu ‘Manuk Dadali’ adalah Lagu Wajib yang banyak dipilih oleh peserta ( Bank Kalteng, Bank Jateng, Maluku Malut, Bank Sulutgo, Riau Keppri, BPD DIY ), tapi aransemen dan durasinya selalu beda. Selebihnya, Bank Kalbar memilih lagu ‘Bangbung Ranggaek’, Bang Banten dan Bank SumselBabel memilih lagu ‘Batminton;, dan BJB memilih lagu ‘Lalajo Wayang’ sebagai Lagu Wajib.