
Di atas panggung BNI Java Jazz Festival 2023 hari pertama (2/5), Penyanyi Ardhito Pramono mengaku bersalah karena sempat terjerat narkoba dan kemudian menjalani rehabilitasi enam bulan lamanya.
Ardhito Pramono menyesali perbuatannya di masa lalu itu. Dan secara terbuka di atas panggung meminta maaf kepada para fans yang selalu mendukungnya.
“Menurut saya kesalahan di masa lampau maafkanlah, biarkan jadi pelajaran buat saya,” kata pria berputeri satu, Asmara.
Setelah menyapa penonton, pemain film ”Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (NKCTHI)“ tersebut langsung menyanyikan lagu “Sudah” yang disebutnya sebagai karya andalan ketika sedang merasa bersalah.
“Ada satu lagu yang selalu saya dengarkan saat saya membuat sebuah kesalahan. Lagu itu selalu pop up di kepala saya,” ucap Ardhito sambil memainkan piano. Lagu ini juga menjadi soundtrack film NKCTHI
“Sepanjang tahun ini saya banyak berbuat salah, yang akhirnya membentuk saya seperti sekarang. Kesalahan saya di masa lalu, maafkanlah, dan biarkan jadi pembelajaran,” kata Ardhito, yang sudah menjadi ayah dan berputeri satu, Asmara..
Ardhito yang tampil dengan kaos polo hitam dan celan jin biru tua, memulai panggung dengan lagu terbarunya yang rilis tahun ini, “”Dancing in September” dan dilanjutkan dengan “Fine Today”.
Lagu Fine Today disambut meriah oleh penonton, karena ini memang telah menjadi salah satu signature Ardhito, terlebih lagu inni juga dimainkan pula dalam NKCTH
“Fine Today” juga yang berhasil mengantar Ardhito meraih penghargaan Piala Citra 2019 untuk Pencipta Lagu Tema Terbaik.
Setelah bercerita tentang masa hiatus karena kasus narkoba, Ardhito melanjutkan penampilan dengan lagu “I Just Couldn’t Save You Tonight” .
Pada lagu ini pula, ia yang sejak awal memainkan keyboard beralih memainkan gitar akustik.
Usai memainkan lagu soundtrack dari film “Story of Kale”, Ardhito kembali membawakan salah satu lagu awalnya: “Cigarettes of Our”. Lagu ini terdapat dalam album “A Letter to My 17 Year Old” yang rilis pada 2019 lalu.
Di tahun yang sama dengan rilisnya album itu, Ardhito berhasil mendapat AMI Award untuk Best Vocal Jazz Artist
Lagu keenam dalam setlist ini cukup spesial, karena belum pernah dimainkannya dimanapun, bahkan belum rilis di platform musik. Lagu ini berjudul “Waking up Together with You. “Spesial ini saya bawakan di Java Jazz, Dan Java Jazz jadi tempat merilis lagu baru,” katanya.
Ardhito melanjutkan menyanyikan lagu “Bitterlove”, salah satu lagu debutnya yang rilis pada 2018.
Berikutnya, ia memainkan lagu baru berikutnya, “Ready. “Dulu waktu masih di rekaman major, nggak boleh kayak gini (memainkan lagu yang belum rilis). Sekarang enggak apa-apa. udah indie, Bro!,” katanya.
Penampilan Ardhito ditutup lewat lagu ”Wijayakusuma”, satu-satunya lagu berbahasa Indonesia di setlist hari ini, dan ditutup dengan “Superstar”.
Ardhito Pramono harus diakui musisi muda yang multibakat yang sangat genius.
Musikalitas yang dihasilkannnya tak terbatas hanya pada trend sound musik hari ini, tapi juga menembus ruang dan waktu sound di era di mana ia bahkan belum lahir.
Karyanya yang dibalut dengan beragam genre mulai dari jazz, rare-groove, dan pop kreatif ini menjadikannya special karena berhasil melahirkan sound baru yang tidak pasaran di musik Indonesia, namun bisa terdengar komersil di saat bersamaan.
Di usianya yang masih sangat muda, Ardhito membuktikan ia mampu menjadi penyanyi, penulis lagu, juga aktor berkelas. Terus cemerlang Ardhito! NS Foto Muhamad Ihsan