menggambarkan karakter di dalam cerita ini yang telah jatuh ke dalam hasratnya yang paling dalam dan gelap. Lagu ini turut menampilkan strings quartet yang diaransemen oleh kolaborator lama band ini, Chicha Adzhari, yang juga mengaransemen “Dancing In The Breeze Alone”.
Tentang Reality Club
Terbentuk di akhir 2016, Reality Club merupakan band indie-rock peraih nominasi AMI (Anugerah Musik Indonesia) untuk kategori Best Newcomer di tahun 2018 dan Best Alternative Group di tahun 2018, 2020, 2021, dan 2022.
Berasal dari Jakarta, mereka kian berkembang dan terus menjadi pembicaraan sejak single pertama dirilis. Reality Club terdiri Era Patigo (drum), Faiz Novascotia Saripudin (vokal dan gitar), Fathia Izzati (vokal dan keyboard), dan Nugi Wicaksono (bass). Dengan daya tarik pasar lokal dan internasional, mereka telah berhasil memperluas pendengar mereka sejak 2019 melalui showcase di berbagai negara seperti Tokyo, Malaysia, Singapura, dan Jeddah.
Reality Club merupakan salah satu dari dua band perwakilan Indonesia yang terpilih dan dijadwalkan untuk tampil di South By Southwest (SXSW) di Austin, Texas, Amerika Serikat.
Semenjak pandemi, Reality Club juga menggelar Online World Tour, bermain di festival-festival online mancanegara seperti Jerman, Inggris, Singapura, dan Amerika Serikat.
Sejak awal tahun 2021, Reality Club telah memulai kampanye album ketiga mereka. Berjudul“Reality Club Presents…”, album ini berisikan pesan bahwa setiap kisah cinta layak mendapatkan filmnya sendiri, yang kemudian diinterpretasikan ke setiap lagu dengan referensi filmnya masing-masing, seperti “I Wish I Was Your Joke” (Scott Pilgrim vs. The World) , “You Let Her Go Again” (Sex Education), “Tell Me I’m Wrong” (007), dan “Dancing In The Breeze Alone” (The Good, The Bad, and The Ugly).