Pada akhirnya lagu-lagu evergreen karya Ismail Marzuki seperti “Payung Fantasi”, “Saputangan dari Bandung Selatan”, “Juwita Malam”, “Dari Mana Datangnya Asmara”, “Tinggi Gunung Seribu Janji”, “Rindu Lukisan”, “Selendang Sutera”, “Sabda Alam”, “Bunga Anggrek dan “Sepanjang Jalan Kenangan”, ” terdengar indah dalam dengan sentuhan jazzy dan orkestra yang megah dan mudah didengarkan semua kalangan.
“Kebetulan saya suka lagu-lagu jazz. Dan saya butuh waktu membawakan lagu lebih jazzy. Karena kan genre aku biasanya pop. Saya pun mempelajari genre lagu dan isi lagu-lagu karya Ismail Marzuki,” kata Memes.
Album yang memuat lagu lagu “langka” dan bersejarah dalam musik Indonesia ini pada akhirnya memerlukan promosi yang cukup kuat agar ia bisa sampai ke masyarakat luas. Addie MS mengaku, “Nah itu dia saya tidak terlalu yakin, lagu ini mau diputar radio!”
Ah, seandainya radio dan televisi membuka ruang dengan menyiarkan lagu-lagu yang termuat di album Memes dan Addie ini, dijamin masyarakat bukan hanya mendapat vitamin bergizi bagi telinga mereka, namun juga membantu mewujudkan ide Memes dan Addie dalam melestarikan lagu dari karya komposer besar Indonesia. XPOSEINDONESIA/NS Foto : Muhamad Ihsan