Dengan banyaknya lagu tersebut, maka Lagipula Hidup akan Berakhir dibagi menjadi dua agar lebih mudah dicerna pendengar, terutama mereka yang menyimak album dari awal hingga akhir. Kedua bagian ini pun punya tema besar masing-masing.
Menurut Hindia, “Bagian pertama itu di saat merasakan apa yang saya rasakan, tapi baru, ‘Oh, ternyata begini rasanya.’ Bagian kedua itu apa yang saya lakukan setelah tahu merasakan itu. Jadi bagian pertama itu reaksi spontan, bagian kedua itu setelah dipikirkan.”
Maka di antara 14 track di Lagipula Hidup akan Berakhir (Bagian I) terdapat lagu-lagu seperti “Janji Palsu” yang berkutat dengan keputusasaan dan tekanan yang dirasakan; “Ibel” yang mengenang tukang cukur rambut langganan keluarga Hindia yang wafat di tengah pandemi; “Selebrisik” yang mencerca selebriti yang berdagang lewat opini-opini sok tahu; “Kami Khawatir, Kawan” yang mencoba berempati dengan mereka yang menjaga jarak dengan lingkungan keluarganya; serta “Iya…Sebentar” yang menggambarkan ketidaknyamanan Hindia saat digadang sebagai duta kesehatan mental.
Semuanya dikemas oleh Hindia bersama Enrico dan Kareem dengan balutan musik yang variatif namun tetap memikat, lengkap dengan lirik khas Hindia yang lugas dan penuh permainan kata. Pada “Lagipula Hidup akan Berakhir“ (Bagian I) hadir pula sederet nama-nama familier yang ikut berkontribusi, termasuk Gamaliel Tapiheru dan Kamga yang bertindak sebagai pengarah vokal; Iga Massardi, Petra Sihombing, Vega Antares dan Rayhan Noor yang mengisi gitar; Tuantigabelas dan Matter Mos yang menyumbang bait rap, dan masih banyak lagi.
Turut hadir pula Iyas Lawrence dan Kristo Immanuel di segmen-segmen “Wawancara Liar” yang bertujuan menggambarkan bagaimana generasi pendahulu membawa dampak negatif bagi masa depan generasi berikutnya.
Jika entah mengapa ada yang merasa kalau semua yang disuguhkan dalam ke-14 track di “Lagipula Hidup akan Berakhir“ (Bagian I) belum cukup, harap tenang karena masih akan ada banyak kejutan lagi di Bagian II yang menyusul dalam dua pekan saja.