“Contoh pada bagian kata namun kenyataan tak seperti harapan. Terdengar ada pengulangan potongan suku kata an yang kalau didengar terasa mudah. Sementara judul lagu sendiri saya letakan di belakang sebagai klimaks,” ujar Bambang.
Menekan Vibra
Setelah selesai rangkaian kata untuk lirik secara kasar , Bambang mengkontak Yuril Ayunir (sahabat sejak SMA) , musisi Surabaya yang sejak th 80 an dan beberapa tahun terakhir ini menjadi sahabatnya dalam mencipta lagu.
“Saya bilang ke Yuril, tema ini harus jadi lagu. Akhirnya kami berdua membuat komposisi.Saya menulis lirik, Yuril menggarap musiknya. Alhamdulillah kami bekerja cepat sekali. Karena ini lahir dari true story, pengalaman pribadi saya,” ungkap Bambang.
Sementara itu, Yuril Ayunir dari tempat berbeda membuat pengakuan, bahwa ia senang dilibatkan dalam penulisan lagu “Hanya MilikNya”.
”Ada tantangan tersediri yang saya berikan untuk Bambang. Karena di lagu ini, saya ingin Bambang menyanyi dengan sedikit vibra dan harus lebih santai,” ungkap Yuril.
Menurut padangan Yuril, kekuatan Bambang sebagai penyanyi sesungguhnya memang di situ.
“Ia punya karakter suara kuat, lantang dengan vibra yang juga kuat. Dan justru di lagu ‘’Hanya Miliknya’’, bagian itu mesti diredam!”
Bambang sendiri menyambut ide baik Yuril, meski diakuinya itu tidak mudah. Misalnya, dalam rekaman yang dikerjakan sepanjang tiga hari, “Saya harus melakukan retake sampai 15 kali!” tutur Bambang terus terang.
Ini terjadi karena, Bambang merasa semua part di dalam lagu itu ternyata tidak mudah.
“setiap Lirik dengan not rendah maupun tinggi harus ada penjiwaaan. Saya harus nyanyi dengan fokus tapi tetap santai, dan tidak terlalu banyak vibra. Padahal itu ciri khas saya,” ungkap Pembina Paduan Suara ITS sejak tahun 1999 hingga sekarang tersebut. XPOSEINDONESIA Foto : Dok. Bambang Soemardiono