
Di setiap peristiwa dalam hidup ini selalu tersimpan hikmah. Jessica Xaviera, dengan pintar memanfaatkan peristiwa pahit dalam hidupnya untuk dipindah menjadi lagu. Dan ia merilis lagu bertajuk “Could’ve Been” pada 22 April lalu.
Lagu Pop/RnB ini merupakan single pertama yang ditulis dan diproduksi sendiri. Lagu itu terdengar simple karena hanya dibalut petikan gitar akustik. “Saya memang menginginkan lagu ini simple, raw, and real,” kata wanita kelahiran 17 September 1997
Liriknya sendiri berkisah tentang seseorang yang patah hati karena diduakan, dan membuatnya bertanya-tanya apa yang seharusnya bisa terjadi jika semuanya tidak berakhir seperti itu.
“Lirik “Could’ve Been” aku tulis berdasarkan pengalaman pribadi,” ujar Jessica. “Karena waktu itu baru putus dan terlalu sakit hati, sekaligus ngga tau cara keluarin emosinya. Akhirnya aku memutuskan untuk nulis lagu itu,” kata Jessica yag merupakan puteri kedua dari Iwan Hasan, gitaris kelompok progressive rock, Discus, sekaligus terkenal sebagai composer guest performer, arranger, produser, juga music director itu.
Menurut pengakuan Jessica, ia senang menyanyi. “Karena menyanyi memang jadi cara aku untuk mengekspresikan apa yang aku rasa, tanpa aku harus banyak berkata. Nyanyi jadi tempat aku “lari” sebentar dari kenyataan. Kalau sudah nyanyi suka lupa sama hal hal lain,” ujarnya sambil tergelak.
Jessica sendiri tidak menyadari, sejak kapan ia bisa bernyanyi, “Aku cuma merasa suka, dan Papa sebagai musisi, juga selalu encourage aku untuk nyanyi, jadi aku semangat,” ungkap Jessica yang pernah dilibatkan Papanya untuk menyanyi di panggung bersama Iwan Hasan Quintet dan Iwan Hasan Progressive Jazz Ensemble, dilibatkan jadi backing vocal Agnes Monica untuk lagu karya SBY “Berkelana Ke Ujung Dunia”, bahkan menari balet dalam konser Discus tahun 2005.
Diakui Iwan Hasan, Jessica memang memiliki banyak bakat. Ia pintar menyanyi dan berlatih vocal secara khusus, selain mengambil les ballet juga piano. “Sejak kanak-kanak, dia suka tampil di gereja dan acara sekolah. Menurut saya, ia jago nyanyi jazz. Bagus banget nyanyi jazz standardnya. Pernah saya ajak tampil di JakJazz pada 2014,” kata Iwan Hasan.
Tapi khusus untuk rekaman “Could’ve Been”, Iwan melihat Jessica ingin mandiri dan keluar dari jazz standard, yang diakuinya sangat bagus ketika dinyanyikan Jessica.
“Could’ve Been”, itu murni karya Jessica sendiri, tanpa bantuan saya,” ujar Iwan Hasan.
Jauh sebelum “Could’ve Been” dirilis, Jessica pernah rekaman single di bawah sebuah label record pada 2016. Kemudian pada 2019 , ia merilis single kedua dengan nama panggung yang berbeda.
Jessica yang telah menyelesaikan S1 dan meraih gelar Bachelor of Business Majoring in Accounting di Australia ini , menyebut cita-citanya tetap ingin berkarya dan tahun 2021, ia berencana merilis album EP (Extended Player) dengan materi yang sedang dalam proses penulisan dan rekaman.
“Aku pengen berkarya dan menjalaninya karena emang tulus dari hati, dan moga moga bisa membuat impact ke kehidupan orang lain. Dan pastinya, aku pingin bikin orang tuaku bangga selalu,” ungkap Jessica yang juga berbakat jadi model. Ngak percaya? Follow akun instagram miliknya https://www.instagram.com/jessxaviera/ XPOSEINDONESIA/NS Foto : Dok Pribadi
More Pictures