Berry Fun Dari Manado Bawa Rapsodi Reggae Bertajuk Brother

- Advertisement -
- Advertisement -

Musisi reggae bernama Berry Fun paham betul sukacita yang tercipta dari sebuah persahabatan.

Di usianya yang kini menginjak angka 46 tahun, Berry Fun yang  berprofesi sebagai penyanyi dan penulis lagu yang berbasis di Manado, Sulawesi Utara tersebut telah menyaksikan bagaimana persahabatan sejati mampu bermuara pada tidak hanya mimpi yang lebih besar, tetapi juga kreativitas yang melampaui daya imajinasi terliar.

Alhasil, ia pun memutuskan untuk merangkum nikmat persahabatan dalam karya solo perdananya yang bertajuk “Brother”, yang sudah bisa didengarkan di digital streaming platform saat ini juga.

- Advertisement -

“Brother” bukanlah lagu reggae yang sifatnya tipikal. Karya musik uptempo berdurasi 4 menit dan 6 detik ini ditulis tunggal oleh Berry Fun dan diilhami dari persahabatan yang terjalin antara dirinya dan Agung Ngurah: salah satu penggerak Bali Reggae Star Festival 2019.

Dari segi produksi, Berry Fun mengemas lagu “Brother” dengan sentuhan yang futuristik, menghasilkan karya produksi reggae fusion yang turut menginkorporasikan elemen hip hop dan R&B. Dendang bariton Berry Fun mengundang rasa syukur dan ceria seraya sang musisi berkumandang: “Rangkul pundakku, kawan / Jalan lurus ke depan / Sebarkan pesan damai / Biarlah tetap seperti ini kita jalani / You’re my brother from another mother / More than just a fighter”

Berry Fun mengurai seluk-beluk lagu “Brother”, “Lagu ini mencerminkan bahwa saya dan sang sahabat adalah lebih dari sekedar pemenang. Kita telah berjuang bersama-sama dan kemudian, kita sama-sama menggelorakan mimpi yang sama pula. Sebagai manusia, kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa hanya semata berdiri dengan kedua kaki kita. Kehadiran sesama manusia di dalam hidup kita menciptakan energi yang positif, terutama mereka yang mendorong kita untuk bertumbuh dan menanam bibit kebaikan.”

- Advertisement -
Menyalin

Dedikasi Berry Fun terhadap genre musik reggae melampaui rasa suka belaka. Dia pun mengemukakan bahwa terdapat suatu keindahan filosofis mengenai genre musik tersebut yang belum tentu dimiliki oleh semesta-semesta musik lainnya.

“Apa yang magis mengenai musik reggae, setidaknya menurut saya pribadi, adalah bagaimana musik tersebut mampu bercerita tentang hubungan spiritual antara sesama manusia, antara umat manusia dan Yang Mahakuasa, dan antara umat manusia dan alam sekitarnya,” terang Berry Fun.

“Ternyata musik reggae sangatlah ‘dalam’, dan dari situ saya semakin menggiati — dan semakin jatuh cinta kepada — musik reggae.”

Mengingat musik reggae termasuk salah satu genre musik yang paling ‘berumur’, Berry Fun sengaja menghembuskan sedikit elemen hip hop dan R&B ke dalam produksi musik lagu “Brother” — dengan harapan “Brother” bisa memikat hati para audiens musik generasi modern.

Berry Fun pun mengakui bahwa cinta pertamanya di dunia musik adalah karya-karya yang berasal dari skena musik hip hop dan R&B.

“Saya pun meracik produksi reggae fusion seperti ini dengan tujuan untuk memperkenalkan cita rasa musik reggae yang sepenuhnya khas seorang Berry Fun,”lanjut sang musisi. “Terlepas demikian, karakter saya dalam bermusik tidaklah sebatas aransemen dan produksi musik.”

Berry Fun semakin memperkenalkan estetika musiknya yang khas tersebut lewat mini album perdananya yang bertajuk H.O.M.E, yang dirilis bersamaan dengan lagu “Brother”. Sebagai contoh, lagu pembuka mini album yang bertajuk “Having Fun” bercerita tentang keteduhan hati Berry Fun ketika berhadapan dengan kritik dan sindir dunia: “Ku takut kau tak bahagia lihat aku tertawa / Sorry bro, I just wanna having fun / Aku dan kehidupanku, beginilah adanya / Maunya yang selow selow aja”

“Di zaman modern ini, banyak sekali manusia di luar sana yang rela mengeluarkan banyak energi dan tenaga untuk menciptakan kebencian. Padahal, orang yang mereka benci tersebut sedang sibuk menikmati kehidupan mereka. Mungkin perspektif hidup saya ini turut dipengaruhi oleh masa kecil saya dan kehidupan saya di Manado. Di keluarga saya, saya terkenal sebagai anak yang paling santai menghadapi segala sesuatu. Selain itu, keluarga selalu memberikan saya kebebasan untuk berekspresi. Nah, begitu saya pindah ke Manado, saya belajar bahwa ternyata orang Manado itu lebih chill lagi daripada saya. Dan mereka suka makan-makan besar!”

Tentunya, narasi dan pesan kehidupan yang disampaikan oleh lagu “Brother” dan “Having Fun” seyogyanya memberikan cuplikan bagi para audiens musik Indonesia mengenai identitas Berry Fun sebagai tidak hanya seorang musisi, tetapi juga sebagai seorang storyteller. Terlepas dari citra musik reggae yang kerap kali terkesan santai, Berry Fun menyelipkan pesan bahwa musik reggae suguhannya adalah lebih dari sekedar rayuan daun kelapa.

“Pada akhirnya, lagu-lagu saya terinspirasi dari pengalaman pribadi saya,” lanjut Berry Fun. “Saya menarik ilham dari apa yang saya alami, apa yang saya saksikan, dan apa yang saya pelajari dari aktivisme sosial saya.”

Selain bermusik, Berry Fun senantiasa meluangkan waktu dan tenaga untuk aktivisme sosial. Bersama Agung Ngurah, Berry Fun kerap kali mengambil bagian dalam kegiatan Yayasan Temanmu Peduli Bangsa. Yayasan tersebut berfokus pada tiga hal esensial: Ketahanan pangan dan kepedulian sosial; Pengembangan sumber daya manusia; dan Kesadaran spiritual dan lingkungan.

“Kami menyediakan pengobatan gratis dan memberikan bantuan makanan bagi warga sekitar yang mengalami kesulitan sepanjang pandemik COVID-19 yang lalu,” imbuh Berry Fun.

“Saya pun belajar bahwa kita tidak perlu menunda diri untuk menciptakan kebaikan — entah itu dalam bentuk karya musik atau dalam bentuk aksi kemanusiaan. Setelah saya menjalani semuanya, ternyata terdapat sebuah simbiosis yang indah antara dunia musik dan dunia sosial.”

Lagu “Brother” dan mini album H.O.M.E oleh Berry Fun dirilis di bawah bendera label musik God Island Music Factory dan bisa didengarkan di semua digital streaming platforms (DSPs) saat ini.

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -