Adinda Vidya : Pendatang Baru Berguru dari Youtube & Anji

- Advertisement -
- Advertisement -

Inilah pendatang baru di dunia musik Indonesia yang bakal bersinar terang.  Ia  tipikal generasi zilenial yang belajar segala sesuatu dari channel Youtube. Ia belajar menulis lagu, belajar bermain gitar, bahkan membuat konsep video musik untuk lagu karyanya semuanya dipelajari dari Youtube.

Namanya Adinda Vidya. Ia  lahir di Yogyakarta, 17 Februari 1999, dan kini   tercatat sebagai mahasiswi Universitas Trisakti  jurusan Manajemen semester 7.  

Dinda jujur mengaku memasuki dunia musik secara otodidak. “Untuk menyanyi saya hanya punya pengalaman pernah ikut Paduan Suara Gereja.  Saya belajar  main gitar  dan menulis lagu  hanya lewat Youtube,” kata  Dinda dalam acara Cakap Cakap   lewat akun IG Live @bensleo52, 18/12/2020. “Bahkan menemukan cara merekam lagu juga lewat Youtube!”   

- Advertisement -

Adinda mengaku, mengidolakan Teza Sumendra, Rizki Febrian, Jeff  Bernatt, dan Honne.  “Saya sudah menghasilkan tiga single karya sendiri dengan lirik  menggunakan bahasa Inggris yakni  ‘ The Way’, ‘Cheap Wine’ dan ‘Another Fake Love’,”  ungkap Dinda.

“Menulis lagu  dalam Bahasa Inggris menurut saya jauh lebih lebih simple, berbeda dengan penulisan lagu dalam Bahasa Indonesia,” kata  Dinda yang mengambil genre pop , soul dan RnB   untuk ketiga lagunya yang sudah diupload ke Youtube juga beragam platform  toko music digital.

Khusus dalam hal tema lagu, Dinda mengaku special mengamati  cara kreatif dari musisi Anji (mantan vokalis Drive Band) dalam berkarya.

- Advertisement -
Menyalin

“Ada  konten  di akun Anji yang memuat clickbait berisi tentang cara membuat lagu menjadi viral,” tutur Dinda.  Ternyata, kata Anji  tidak ada rumus baku untuk membuat lagu menjadi viral, “Kalau pun ada rumus untuk membuat lagu bagus, terletak pada  tema lirik yang harus relatable dengan kondisi masyarakat, baik kondisi sosial, politik, ekonomi,” ungkap Dinda 

Dengan ramuan tema relatable  ala Anji, Dinda menulis lirik lagunya, berkisah tentang kehidupan cinta anak muda di sekitarnya. 

“Misalnya soal PHP, (Pemberi Harapan Palsu) istilah anak sekarang,  itu saya munculkan  dalam  single terbaru ‘Another Fake Love’,” ungkap Dinda   yang mengaku  hanya bisa berkonsentrasi  mencipta lagu di tengah malam hingga subuh. “Soalnya,  hanya di jam itulah  di tempat kost saya   suasananya bisa sangat tenang,” kata anak pertama dari tiga bersaudara ini. 

Dinda mengaku, dirinya masuk kategori  pribadi yang menginginkan semua berjalan sesuai rencana yang dipikirkannya.  

“Karena itu, saya mengatur rencana dengan jadwal yang matang, bahkan dalam berbagai versi. Karena jika plan A gagal, saya bisa mengerjakan plan B. Saya membiasakan diri, sejak menulis lagu  sudah pula menggagas bagaimana penggarapan video musik dan menentukan lokasinya,”  katanya bangga. 

Tapi Dinda menyadari, dirinya punya keterbatasan. Ia tidak bisa terus menerus berkarya seperti sekarang.  Bikin lagu juga, menggarap videonya juga. “Di masa depan kalau diminta memilih  antara berkarir di musik dan penggarapan video, saya tetap akan memilih musik!” ujarnya menutup percakapan. XPOSEINDONESIA/NS Foto : Dudut Suhendra Putra & Muhamad Ihsan

XPOSEINDONESIA Foto Dudut Suhendra Putra
XPOSEINDONESIA Foto Ihsan
XPOSEINDONESIA Foto Ihsan
XPOSEINDONESIA Foto Ihsan
- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -