Kisah legenda urban masih disukai penonton film nasional. Tinggal sematkan label “diangkat dari kisah nyata” di poster, dijamin bakal mengundang penonton, apapun genrenya.
Kali ini ada cerita seram yang kondang asal Gunung Kidul, Yogyakarta, yaitu Pulung Gantung. Memasang judul “Pulung Gantung: Pati Ngendat”, film ini tayang di bioskop pada 6 Februari 2025.
Pulung Gantung adalah mitos lokal yang diyakini menjadi penyebab seseorang menghabisi hidupnya dengan cara gantung diri.
Data dari Kompas menyebutkan sepanjang 2021, kasus bunuh diri di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, mencapai 38 laporan.
Angka tersebut meningkat dari tahun 2020. Dari 38 kasus, 37 di antaranya mati karena gantung diri.
“Kami membuat film Pulung Gantung ini berbeda. Tujuannya justru supaya masyarakat tidak terus menerus percaya akan hal negatif. Kami ingin menggambarkan bahwa kita selalu punya jalan keluar di setiap masalah,” ucap Produser Makara Production, Shanker RS dalam jumpa pers peluncuran trailernya di kafe kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa 17 Desember 2024.
Dia berharap agar masyarakat tak melulu meyakini hal negatif dengan memberikan gambaran selalu ada jalan keluar dalam setiap masalah.
Opini Shanker ini disepakati oleh aktor Egi Fedly. “Kita nggak boleh pasrah sama kenyataan, apalagi kenyataan yang digerakkan oleh mitos, belum tentu benar kan. Ini yang membuat saya langsung mengiyakan ketika diajak gabung di film ini,” ujarnya.
Hal senada juga diaminkan oleh produser eksekutif Rama Tribudiman. “Sejak proses pengembangan cerita, kami sudah tekankan bahwa film ini tidak ingin 100% mengikuti mitos di masyarakat. Jadi penonton akan mendapat nilai positif saat keluar dari bioskop,” katanya.
Cerita film ini berawal dari perjalanan Ryan bersama Alana, Ben dan Elsa pergi ke Desarawapendem, untuk melayat ayahnya, Prasetyo. Setibanya di sana, mereka menyadari bahwa desa itu dalam kutukan makhluk pulung gantung. Berbentuk bola api, pulung gantung masuk ke rumah warga. Sasarannya orang depresi, stress, dan lemah imannya.