Sebagai produk perlindungan jangka panjang PRULink NextGen dan PRULink NextGen Syariah menawarkan keunggulan usia masuk tertanggung hingga 75 (tujuh puluh lima tahun), dengan fleksibilitas dalam pilihan masa perlindungan 75, 85, 99 tahun. Kedua produk ini juga memberikan perlindungan 300% Uang Pertanggungan Meninggal Dunia karena kecelakaan ketika Periode Musim Liburan Tahun Baru, Lebaran, ibadah umrah serta haji, dan memberikan manfaat jenjang kehidupan atau life events benefit berupa pengajuan peningkatan Uang
Pertanggungan sebesar 10% hingga Rp 1 miliar, atas peristiwa hidup yang dialami oleh Tertanggung Utama, berupa pernikahan dan/atau kelahiran sedarah dari Tertanggung Utama. Selain itu, nasabah juga dapat menikmati loyalty bonus hingga 200% yang akan dialokasikan ke dalam Saldo Unit Premi Berkala sejak tahun ke-11 (kesebelas) hingga tahun
ke-20 (kedua puluh) Polis. Beragam keunggulan yang ditawarkan untuk nasabah/calon nasabah akan
memberikan keyakinan dan ketenangan jiwa dalam membangun resiliensi finansial keluarga. Guna lebih memudahkan nasabah/calon nasabah untuk mendapatkan informasi detail mengenai PRULink NextGen dan PRULink NextGen Syariah, fitur produk dapat diakses melalui website dan juga media sosial Prudential Indonesia dan Prudential Syariah.
Sementara itu, Omar S. Anwar, President Director Prudential Syariah mengatakan “PRULink NextGen Syariah hadir dengan menerapkan prinsip “Syariah untuk Semua” dimana para peserta juga dapat berkontribusi untuk saling tolong-menolong terhadap sesama. Selain itu, bentuk nyata tolong-menolong juga dapat terlihat dari produk ini melalui wakaf.
Manfaat asuransi dan investasi dari PRULink NextGen Syariah dapat diwakafkan ketika peserta tutup usia. Dengan demikian, kebaikan wakaf akan terus berlanjut kepada sesama.”
Selain calon nasabah mendapatkan penjelasan produk dari tenaga pemasar, Prudential Indonesia dan Prudential Syariah juga menyempurnakan proses penjualan PAYDI dengan menyediakan penjelasan produk dalam format video. Sehingga setiap calon nasabah akan mendapatkan pemahaman yang sama terkait produk, seperti informasi mengenai manfaat, biaya, fitur tambahan, risiko dan pengecualian produk serta adanya analisa profil risiko masing-masing calon nasabah. Selain itu, kualitas tenaga pemasar juga terus ditingkatkan dengan melakukan pelatihan ulang (retraining) dan sertifikasi tentang PAYDI, sehingga dapat memberikan informasi produk dengan lebih transparan dan tepat untuk nasabah/calon nasabah sesuai kebutuhan dan kemampuan finansialnya.