Wisatawan yang ingin menginap, bisa memilih deretan homestay yang tersedia. Wisatawan juga bisa memilih naik jeep sebagai pilihan untuk menikmati Desa Wisata Kaki Langit.
“Sekitar 400 lebih usaha baru tumbuh semenjak desa wisata ini berkegiatan. Jika dikali 4, berarti ada 1.600 masyarakat yang mendapatkan lapangan pekerjaan. Dengan semua itu, Desa Wisata Kaki Langit sudah memiliki omzet di atas Rp3 miliar. Oleh karena itu, saya tandatangani prasasti atas apa yang sudah dicapai Desa Wisata Kaki Langit Mangunan,” kata Sandiaga.
Namun Menparekraf Sandiaga Uno memberi perhatian khusus tentang sulitnya akses internet di lokasi ini. Saat tiba di Desa Wisata Kaki Langit Mangunan, Menparekraf Sandiaga yang ingin mengakses aplikasi PeduliLindungi sempat mengalami kesulitan.
Padahal akses internet yang baik sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan berwisata wisatawan.
“Gerak cepat, saya sudah hubungi Telkom dan akan langsung dilakukan survei dalam beberapa hari ke depan. Saya juga akan berkoordinasi dengan Kominfo karena ini (Desa Wisata Kaki Langit) adalah destinasi unggulan yang menopang destinasi super prioritas Borobudur, jadi harus memberikan fasilitas internet berkualitas,” kata Sandiaga.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu; Direktur Tata Kelola Destinasi, Kemenparekraf/Baparekraf Indra Ni Tua; Inspektur-I, Bayu Aji, serta Kadispar DIY, Singgih Raharjo. XPOSEINDONESIA- Foto : Biro Komunikasi Publik Kemenpareraf