Dalam kesempatan itu, Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran Menparekraf ke Desa Wisata Rigis Jaya. Ini memberikan semangat dan energi positif bagi masyarakat setempat untuk terus meningkatkan produktivitas dan kualitas kopinya. Ia pun menyampaikan komitmennya untuk terus mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Kampung Kopi, Lampung Barat.
“Saya sudah ada sekolah penggerak wisata, termasuk juga kita sudah bangun yang namanya sekolah kopi. Ini bukti bahwa bukan hanya kampung kopi, tetapi kita ingin meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi itu sendiri. Sehingga masyarakat dapat sejahtera,” katanya.
Borong Totebag Ecoprint untuk G20 2022
Pada visitasi kali ini, Menparekraf memesan 600 buah tote bag yang dibuat oleh kaum difabel yang ada di Kampung Kopi Lampung Barat, untuk dibagikan kepada para tamu kenegaraaan diacara G20 yang rencananya akan diselenggarakan pada tahun 2020 di Bali. Ini sekaligus agar kegigihan dan kehebatan kaum difabel Lampung ini lebih dikenal secara global.
“Saya melihat bahwa tadi ada kebutuhan dukungan pemasaran produk ecoprint dan kebetulan Indonesia menjadi tuan rumah G20. Ecoprint ini produknya ramah lingkungan. Untuk itu, saya pesan 600 tas untuk suvenir bagi para tamu kita di G20. Dan ini akan membuka peluang kerja bagi teman-teman penyandang disabilitas,” ujar Menparekraf.
Selain itu, Menparekraf juga memberikan dua buah sepeda untuk mendorong pengembangan wisata edukasi, agar dapat melakukan study tour di kebun kopi.
“Butuh satu tambahan kegiatan dan ternyata untuk mengelilingi kebun kopi ini diperlukan transportasi sepeda,” kata Sandiaga. XPOSEINDONESIA : Foto Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf