“Sekarang mungkin El Ibnu enggak bisa nyanyi, tapi dia masih bisa berkarya melalui lirik-liriknya yang dahsyat,” tutur Ari ElKasih
Single “Maaf” berkisah tentang perjalanan dan perjuangan asmara El Ibnu dan kekasihnya, Sarah Dee yang menemani El Ibnu dalam suka dan duka. Bahkan, lagu ini memang dituliskan El saat Sarah menjemputnya di panti, tempat dirinya dirawat.
El Ibnu yang merasa terharu, menuliskan syair di ponselnya dan mengirimkannya ke personil Elkasih. Ia pun meminta mereka membuatkan notasi untuk mengiringi syair curahan hatinya tersebut.
Setelah rampung, dibuat pula video klip dengan penggambaran lagu “Maaf” yang real menampilkan transisi waktu dramatis ketika Ibnu dan Sarah menjalani masa anak-anak, remaja, dewasa, dan hingga saat ini.
Di bawah Nagaswara
Elkasih selanjutnya bernaung di bawah bendera Nagaswara Publisherindo Musik, untuk kembali merilis 13 lagu dari 2 album terdahulu.
“Sekarang kami berlabuh di label yang bisa kami percaya, dan bisa mengelola lagu-lagu kami dengan baik, yaitu Nagaswara Music and Publishing”, kata El Ari,
Di mata CEO Nagaswara, Rahayu Kertawiguna, kepercayaan yang diberikan oleh Elkasih untuk mengelola lagu-lagu mereka, patut dihargai. Karya musisi adalah legacy yang kelak diwariskan kepada anak cucu mereka.
“Saya apresiasi upaya dan perjuangan Elkasih untuk mendapatkan hak-hak atas lagu mereka, Nagaswara selalu terbuka untuk sama-sama mengelola lagu-lagu tersebut. Silakan terus berkarya, Elkasih bersama Nagaswara”, ujar Rahayu Kertawiguna.
Sebagai upaya untuk terus eksis, ada dua project penting yang sudah dikerjakan Elkasih. Mereka baru merampungkan penggarapan ulang hits single “Kau Tigakan Cinta” featuring Dhani Adipati. Di dalam lagu tersebut, masih ada suara El Ibnu.
Project bernama Elkasih Legacy itu melibatkan penampil-penampil lain sebagai vokalis, Namun demikian, lagu-lagu di project Elkasih Legacy diambil dari kisah hidup Ibnu.
Terakhir, para personil band menggulirkan Elkasih Reborn sebagai upaya mencari vokalis baru pengganti El Ibnu.