Biak Numfor Gelar Festival Film Pendek Nusantara

- Advertisement -
- Advertisement -

Pemda Kabupaten Biak Numfor  menggagas sebuah festival yang berhubungan dengan film, namanya Festival Film Pendek  Etnik Nusantara (FFPEN).  Rencana diselenggaraannya FFPEN ini disampaian Adolf AK Baransano, selaku Ketua Pelaksana  yang juga menjabat Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Biak Numfor Papua .

“Kegiatan ini merupakan salah satu program yang berasaskan  ‘Kebangkitan Perfilman di Tanah Papua’ yang telah dideklarasikan Gubernur Provinsi Papua pada tahun 2014,” ungkap  Adolf AK Baransano, dalam perbincangan dengan media di Jakarta 23/09/15. 

Lebih lanjut Adolf AK Baransano, menyebut, “Kegiatan ini akan menjadikan kabupaten  Biak Numfor dan Provinsi Papua, sebagai wilayah Indonesia pertama yang menggelar festival film pendek bernuansa etnik Nusantara.”

Festival ini terbuka untuk diikuti oleh penggiat dan komunitas film dari seluruh Indonesia. Dengan isi video mengedepankan konten potensi dan keragaman  budaya Nusantara.

“Kegiatan ini merupakan peristiwa budaya yang bertujuan mengangkat prestasi dan promosi bagi Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Terutama Biak,”kata Adolf lagi. 

Para peserta yang mengirimkan karya bisa datang dari kalangan pelajar, mahasiswa, komunitas dan penggiat perfilman daerah, tentunya film peserta akan mengetengahkan gaya bertutur anak muda.

“Untuk itu genre film yang tepat untuk dikompetisikan adalah genre film pendek dengan durasi 15-30 menit.  Ketentuan yang disyaratkan adalah film peserta wajib mengetengahkan potensi dan karakter budaya daerah dalam bentuk fiksi.

Dewan Juri untuk FFPEN sudah ditentukan,  mereka adalah Clara Shinta (Artis), Abdulah Yuliarso (Alumni IKJ / Penggiat Perfilman), Nomensen Mambraku (Ketua Dewan Kesenian Tanah Papua), Akhlis Suryapati (Ketum Sekretariat Nasional Kine Klub Indonesia) dan Simon Siby (Seniman Lokal).

Mewakili dewan juri, Abdulah Yuliarso menyebut, kegiatan ini bisa dijadian proyek percontohan bagi daerah lain. “Potensi untuk mengembangkan perfilman di seluruh nusantara diawali dengan FFPEN yang baru pertama kali diadakan di Indonesia.”

- Advertisement -
Baca Juga :  HM Moeldoko : Indonesia Emas dalam 10 Tahun


Bagi Pemda Kabupaten Biak Numfor, kegiatan ini sangat strategis dan penting diselenggarakan karena Pemprov Papua dalam beberapa tahun terakhir rutin menyelenggarakan pagelaran budaya di Kab. Biak Numfor. 

“Ini sudah menjadi komitmen Pemda dalam pembangunan sektor pariwisata melalui pengembangan potensi budaya dan adat istiadat,” ungkap Adolf AK Baransano ssambil menyebut batas pendaftaran akan berahir pada 30 Oktober ini..

Ajang kompetisi Film Pendek yang didukung oleh Dewan Kesenian Tanah Papua ini,  selain memberikan informasi potensi daerah juga bertujuan pengembangan potensi wilayah pariwisata, sosial, seni budaya dengan esensi cerita di dalamnya berorientasi kepada kandungan unsur dan norma-norma pendidikan yang santun. 

Menjadi catatan, penggerak Festival Film Pendek ini adalah Biak Indie ( Komunitas Film Biak) yang didukung sepenuhnya oleh jajaran Pemda Kabupaten Biak Numfor dan jajaran DPRD Biak Numfor. Diharapkan langkah Pemda Kabupaten Biak ini dapat menjadi contoh dan diikuti oleh kabupaten-kabupaten lain di Indonesia. “Walau di Biak tidak ada gedung Bioskop, film di Biak tetap bergeliat dimotori oleh Komunitas Film yang didukung oleh Pemda,” jelas Adolf,

Diharapkan untuk jangka panjang, kegiatan ini akan memicu tumbuhnya industri dan pasar film lokal (bioskop) melalui program desentralisasi perfilman nasional.

Menurut Adolf, semangat menempatkan film berkarakter budaya lokal akan menjadi semacam “cultural belt”, sabuk budaya yang dapat membentengi masyarakat dari pengaruh negative budaya global yang semakin intens merasuk kesegala lapis masyarakat.

“Sejalan dengan kemajuan teknologi informasi seperti melalui televisi dan sosial media. Dan ini akan menjadi bagian dari strategi kebudayaan nasional melalui film berbasis budaya lokal.” tutup Adolf lagi. XPOSEINDONESIA/DSP-NS Foto Dudut Suhendra Putra


More Pictures

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -