Mereka juga mencontohkan laporan berita JTBC yang tayang pada tanggal 26 Desember, di mana JBTC menyatakan bahwa Lee Sun Gyun telah menggunakan sedotan untuk menghirup zat yang dia pikir sebagai obat tidur melalui hidungnya.
Laporan tersebut merupakan berita berdasarkan pernyataan polisi yang belum diverifikasi.
Dispatch merasa bahwa hal ini bukanlah suatu kebetulan sama sekali, karena hal ini terungkap tak lama setelah Lee Sun Gyun meminta tes pendeteksi kebohongan.
Pola ini telah berulang beberapa kali. Ketika dikritik karena penyelidikan polisi yang berlebihan, petugas polisi memberi pernyataan, bahwa petugas mereka yang melakukan penyidikan tidak bisa disebutkan namanya.
Hal ini terlihat sebelumnya pada 24 November, setelah tes narkoba yang dilakukan pada bulu ketiak Lee Sun Gyun hasilnya negatif.
Tak lama setelah itu, KBS memuat laporan berita yang menampilkan rekaman percakapan antara Lee Sun Gyun dan ‘Kim.’
Dispatch kemudian menjelaskan mengapa ‘Kim’ menargetkan Lee Sun Gyun. ‘Kim’ bekerja dengan dua kaki tangan Bernama anonim ‘Lee’ dan ‘Shin.’
‘Lee’ digambarkan sebagai ‘rekan kerja Kim yang lebih muda di perusahaan dewasa yang sama, sedangkan ‘Shin’ adalah ‘pacar Lee Sun Gyun”.
‘Shin’ mengetahui tentang penggunaan narkoba oleh pacarnya dan mengancam ‘Kim,’ dengan mengatakan dia akan melaporkannya ke polisi. Dia akhirnya melaporkannya ke polisi Incheon.
‘Kim’ bermaksud membungkam ‘Shin’ dengan uang, awalnya menargetkan artis kaya, ‘Jeon,’ dengan pemerasan.
Namun, ‘Jeon’ memutuskan untuk mengumumkan informasi yang dimaksudkan untuk melawan mereka. Lee Sun Gyun menjadi sasaran selanjutnya. ‘Kim’ tahu bahwa Lee Sun Gyun tidak ada hubungannya dengan narkoba.
‘Kim’ akhirnya menuduh Jeong Da Eun melakukan kejahatan peretasan, dan mengatakan kepada orang-orang di sekitarnya, “Jeong Da Eun memiliki keterampilan meretas. Dia meretas ponselku dan mengancamku.”
Ia bahkan mengatakan kepada Lee Sun Gyun, “Jeong Da Eun meretas ponselku. Ia bermaksud membeberkan pesan dan rekaman di antara kita dan mengancam untuk membayar 100 juta won (~$77,250 USD).”