Festival Lima Gunung XV/2016

- Advertisement -

Dalam konfigurasi yang eksotik di arena panggung itu, mereka melakukan doa dipimpin Sitras Anjilin dan Ketua Komunitas Lima Gunung Supadi Haryanto untuk kemakmuran pertanian di kawasan lima gunung dan kesuburan tanah pertanian.

“Di tempat ini berkumpul hati dan kepercayaan sendiri-sendiri. Semua tercipta oleh Tuhan dan mendapatkan perlindungan keselamatan dari Tuhan. Kita berdoa untuk ketenteraman keluarga dan sanak kadang petani,” kata Supadi dalam bahasa Jawa ketika mengajak berdoa mereka semua yang terlibat dalam festival dan ribuan masyarakat yang menyaksikan pergelaran tersebut.

Sitras mengatakan “Dewi Sri” sebagai lambang kesuburan pertanian, sedangkan kirab budaya itu mengingatkan masyarakat luas agar mencintai alam dan makhluk hidup.

“Makhluk hidup dan alam, bagaikan air dengan ikan. Ikan yang tidak memperhatikan air, tentu sama dengan bunuh diri. Petani yang menggarap sawah tanda cinta kepada alam,” katanya. XPOSEINDONESIA Sumber Teks dan Foto : ANTARA

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -