Di tengah kondisi ekonomi tidak juga kunjung membaik, membuat ia kalang kabut harus menjual mobil dan beralih profesi membuka catering, khusus masakan sambal ati.
Aryati layaknya ibu ibu kebanyakan, mampu mendengarkan anaknya bicara, sekaligus memberi solusi atas masalah yang mereka hadapi. Ia tidak segan memarahi, tetapi di lain waktu mau mengalah, bahkan mau meminta maaf atas keputusannnya bercerai, yang kemudian mengganggu kehidupan anak anak dan berjalan tidak sesuai dengan keinginan mereka.
Film Yang Tak Tergantikan benar-benar berhasil menyajikan film drama keluarga dengan konflik sederhana namun menyentuh.
Kehidupan seorang single parent yang jadi supir online digarap cermat. Seperti kebanyakan supir online yang terus menerus mengemudikan kendaran karena terbawa order penumpang, membuat mereka kelelahan, menahan kantuk bahkan tertidur sambil menyetir. Akibatnya, mobil pun menabrak.
Skenario yang ditulis rapi oleh sang sutradara Herwin Novianto, memperlihatkan dialog mengalir apa adanya. Banyak dialog menyentuh dan membuat penonton berlinang air mata.
Calon Pemeran Wanita Terbaik
Lulu Tobing sebagai Aryati, berperan sangat handal dan memukau. Dia mampu keluar dari sosok Lulu Tobing, menjelma jadi ibu rumah tangga yang tinggal di pinggiran kota besar dan piawai menjadi sopir online..
Lulu Tobing juga mengagumkan dalam memainkan emosi. Dia bisa tegar, bisa tiba-tiba berceloteh seperti anak milenial, bisa tersedu-sedu menangis, bisa mengomel sekehendak hati. Bahkan bisa tersipu, saat menerima Mawar dari pengagumnya, Babe Ucup.
Film Yang Tak Tergantikan, memperlihatkan banyak ragam masalah dalam keluarga ini, yang seolah datang bertubi-tubi.
Sayangnya, beberapa konflik yang terlihat mengalir tanpa memperlihatkan adanya puncak emosi yang mestinya bisa lebih greget, dan ‘bernyawa’. Sepert saat Bayu mengaku memakai obat terlarang. Padahal, ini bisa jadi momen paling menegangkan.