Kisah hidup penyanyi, pencipta lagu dan tokoh penggerak perdamaian Glenn Fredly diangkat menjadi film berjudul Glenn Fredly the Movie.
“Glenn Fredly The Movie” merupakan film karya Lukman Sardi yang mengangkat tema keluarga dan musik, dua hal paling penting dalam hidup mendiang Glenn Fredly.
Film biografi ini juga menampilkan beberapa momen ikonik Glenn saat tampil di atas panggung dan dedikasinya terhadap musik.
Film itu memperlihatkan banyak sisi kehidupan Glenn Frdley, dari perjalaan karier di musik, kisah cinta, juga hubungan dengan ortu.
Film ini dibintangi Marthino Lio (Glenn), Bucek Deep (Ayah), Ruth Sahanaya (Mama), Zulfa Maharani (Mutia Ayu), di samping itu ada pula Sonia Alyssa, Winky Wiryawan, hingga Sahira Anjani.
Sebuah Sinopsi
Kisah dibuka karier Glenn Fredly (Marthino Lio) tengah naik daun pada awal 2000-an. Namanya menjadi perbincangan media usai merilis lagu Januari yang meledak di pasaran.
Lagu itu berhasil membuat nama Glenn Fredly makin populer. Namun, ia menyadari popularitas tersebut membawa tanggung jawab baru untuk memberikan perubahan positif bagi masyarakat.
Motivasi Glenn Fredly untuk membawa suatu perubahan itu muncul di tengah memanasnya konflik di Ambon. Kampung halaman penyanyi tersebut bergejolak sejak akhir 1990-an.
Glenn bahkan sempat mengalami teror ketika gereja tempat dirinya tampil diserang. Ia kemudian bertekad untuk ikut andil merangkul perdamaian di Ambon.
Tekad itu mendorong Glenn menggelar konser musik di Ambon. Ia bahkan merelakan semua penghasilannya untuk menghelat konser itu, meski kondisi ekonominya belum mujur.
Di tengah ambisi besarnya itu, Glenn Fredly juga berhadapan dengan berbagai konflik di kehidupannya sendiri. Ia masih sulit untuk berdamai dengan ayahnya (Bucek Depp) setelah bertahun-tahun.
Hubungan dengan sang ayah juga menghadirkan dilema bagi Glenn. Ia enggan disamakan bak ayahnya, tetapi juga tidak dapat mengabaikan jasa sang ayah bagi karier musiknya.
Menjelang akhir perjalanan hidup Glenn Fredly tak lepas dari hubungannya dengan, Mutia Ayu (Zulfa Maharani). Mutia menjadi orang paling dekat dengan Glenn hingga mereka dikaruniai anak pertama, Gewa.
Obsesi Lukman
Glenn Fredly The Movie menjadi proyek terbaru Lukman Sardi sebagai sutradara setelah film Di Antara Cinta dan Guest List pada 2018. Ia memulai debut pengarahan pada 2009 lewat film pendek bertajuk Sang Penjahit.
Film Glenn Fredly turut digarap Daniel Mananta sebagai produser (dan juga berperan bagus sebagai dokter). Sebelumnya, presenter ternama ini juga menjadi produser dalam film biopik Susi Susanti: Love All pada 2009.
Glenn Fredly the Movie tayang di bioskop mulai 25 April 2024.
Sebagai sutradara Lukman Sardi berharap film ini dapat menjadi sebuah warisan untuk semua orang dan selebrasi bagi seniman seperti Glenn yang telah memberikan bakti serta karyanya untuk Indonesia.
“Kami harus memberikan apresiasi dan selebrasi kepada seniman-seniman Indonesia yang telah memberikan hatinya buat Indonesia,” kata Lukman usai press screening film “Glenn Fredly The Movie” di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Rabu.
Lukman juga berharap masyarakat dapat terinspirasi untuk memperjuangkan impian mereka. Selain itu, Lukman ingin ke depannya ada lebih banyak lagi film-film Indonesia yang mengangkat tema seputar musik dan seniman.
“Mudah-murahan ini bisa jadi titik awal yang bagus untuk ke depannya film Indonesia semakin banyak (yang mengangkat seniman atau musisi Indonesia),” tutupnya.
“Ini sebuah legacy atau warisan buat keluarga Glenn, buat kita, dan seluruh rakyat Indonesia,” katanya.
Lukman ingin ke depannya ada lebih banyak lagi film-film Indonesia yang mengangkat tema seputar musik dan seniman.
“Mudah-murahan ini bisa jadi titik awal yang bagus untuk ke depannya film Indonesia semakin banyak (yang mengangkat seniman atau musisi Indonesia),” tutupnya. XPOSEINDOENSIA Foto : Muhamad Ihsan
