Proses penuisan naskah menurut Irfan Wijaya dilakukan dengan ”riset pengumpulan data literasi maupun keterangan lisan serta pembahasan materi film melalui Focus Group Discussion (FGD) antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Akademisi dari berbagai disiplin Ilmu, Zuriyat dari Syekh Arsyad.
“Diadakan sebanyak tiga kali guna mendapatkan informasi seakurat mungkin,” kata Irfan.
Film Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari memperlihatkan budaya asli dan keindahan alam Kalimantan Selatan dengan Geo Park Meratusnya di antaranya di kawasan daerah Matang Keladan, Rian Kanan dan Loksado, serta Bumi Sholawat Kiram.
“Diharapkan film ini mampu memberikan gambaran tentang pemikiran Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari kepada generasi muda sehingga lebih mengenal dan mencintai sosok ulama Banjar,” ujar Chandra P. Restu (Produser)
Film ini dibuat dalam waktu lebih kurang memakan dua bulan.
Film Biopic Islamic Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari Berjalan Tanpa Sang Syekh
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -