Film Biopic Islamic Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari Berjalan Tanpa Sang Syekh

- Advertisement -
- Advertisement -

Film Biopic Islamic Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari dirilis di Pusat perfilman Usmar Ismail, 26 Desember 2022. Film yang diproduksi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan dan dilaksanakan oleh production house, PT. Expressa Pariwara Media menghabiskan budget 4 Milyar.

Film Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari disutradara Ensadi Joko Santoso dan Zulkifli Anwar, dengan penulis skenario Irfan Wijaya ini, menampilkan Billy Boedjanger, Asrul Dahlan, Afrizal Anoda sebagai aktor.

Namun tokoh utama Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari sama sekali tidak diperlihatkan dalam film. Kabarnya, ini merupakan permintaan dari ahli waris almarhum.

- Advertisement -

Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari adalah seorang tokoh ulama multi disiplin dari tanah Banjar. Kedalaman Ilmu agama dan Ilmu pengetahuannya mencakup aturan-aturan Fiqh maupun pengajaran ilmu Tasawuf.
Syekh Arsyad tercatat dalam sejarah sebagai penggagas Mahkamah Syar’iyah yang kemudian menjadi cikal bakal Pengadilan Agama saat ini di Indonesia.
Karyanya, khususnya Sabilal Muhtadin menjadi referensi pula bagi banyak negara tetangga. Kitab ini dikenal luas di kalangan kaum muslimin di kepulauan Nusantara, dan sampai saat ini masih banyak digunakan, khususnya di Kalimantan dan Sumatera.
Keahlian Ilmu Astronomi atau Ilmu Falak Syekh Arsyad saat memindahkan lokasi kiblat di salah satu masjid di Batavia serta mengukur kedalaman laut menjadi point penting dalam film layar lebar Biopic yang menggambarkan jejak rekam sejarah ilmu pengetahuan yang dimiliki Syekh Arsyad diluar ilmu keagamaan yang dikuasainya.

Film Feature Panjang Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari ini dimainkan hampir keseluruhan pemeran adalah putra-putri Kalimantan Selatan di antaranya melibatkan siswa sekolah Perfilman SMKN 2 dan SMKN 3 Banjarmasin untuk ikut Magang sebagai Crew Produksi Film.
Melibatkan pula beberapa Zuriyat Syekh Arsyad sendiri baik sebagai pemeran film maupun sebagai narasumber.

Begitupula Jajaran Instansi Pemerintahan Kalimantan Selatan ikut memeriahkan pada beberapa adegan film.

- Advertisement -
Menyalin

Proses penuisan naskah menurut Irfan Wijaya dilakukan dengan ”riset pengumpulan data literasi maupun keterangan lisan serta pembahasan materi film melalui Focus Group Discussion (FGD) antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Akademisi dari berbagai disiplin Ilmu, Zuriyat dari Syekh Arsyad.
“Diadakan sebanyak tiga kali guna mendapatkan informasi seakurat mungkin,” kata Irfan.
Film Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari memperlihatkan budaya asli dan keindahan alam Kalimantan Selatan dengan Geo Park Meratusnya di antaranya di kawasan daerah Matang Keladan, Rian Kanan dan Loksado, serta Bumi Sholawat Kiram.
“Diharapkan film ini mampu memberikan gambaran tentang pemikiran Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari kepada generasi muda sehingga lebih mengenal dan mencintai sosok ulama Banjar,” ujar Chandra P. Restu (Produser)
Film ini dibuat dalam waktu lebih kurang memakan dua bulan.

billy boedjanger
billy boedjanger
irfan wijaya
irfan wijaya
press conference di gedung usmar ismail26 desember 2022
press conference di gedung usmar ismail26 desember 2022
whatsapp image 2022 12 26 at 18.41.22
whatsapp image 2022 12 26 at 18.41.22
- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -