Musikimia, Bicara tentang Patriotisme lewat Mini Album

- Advertisement -
- Advertisement -

Musik itu indah, Indonesia itu hebat….
Itulah tagline yang diusung oleh Musikimia, band yang terbentuk pada 17 Agustus 2012 lalu. Fadly (vokal), Rindra (bass), Stephan (gitar), dan Yoyo (drum) kini bisa bernafas lega, setelah mereka berhasil merilis mini album berjudul ‘Indonesia Adalah…’ di kantor Sony Music Indonesia kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (2/12) kemarin.

Album kecil ini berisi lima lagu, dua diantaranya merupakan lagu lama yang diaransemen ulang seperti Tanah Air ciptaan Ibu Sud dan Kolam Susu milik Koes Plus. Sedangkan tiga lagu lainnya adalah lagu karya Musikimia seperti Ini Dadaku, Apakah Harus Seperti Ini dan Merdeka Sampai Mati.

Menurut Alex Sancaya selaku perwakilan dari Sony Music Indonesia menyebut mini album ini sebagai persiapan untuk menuju album besar yang akan dirilis pada tahun 2014 mendatang. “Ini jembatan buat album yang lebih besar tahun depan. Mini album ini bercerita tentang cinta tanah air dan patriotisme. Lagu-lagu di sini mencerminkan semangat dari teman-teman Musikimia. Jadi kami sangat berbahagia dan senang kerjasama dengan Musikimia dan timnya,” ungkap Alex lebih lanjut.

Dalam album ini, Musikimia tak hanya menyuarakan lagu-lagu dengan semangat nasionalisme, mereka juga meyelipkan puisi-puisi untuk memperkaya rasa Indonesia.
Contohnya lagu Merdeka Sampai Mati, Musikimia menorehkan puisi karya dari Widji Thukul, penyair yang hilang pada masa orde baru berjudul Sajak Suara dan Peringatan. Tapi tidak seperti membalik telapak tangan, manajemen Musikimia harus ekstra keras memperoleh izin penggunaan puisi-puisi tersebut.

“Tantangannya adalah perolehan izin penggunaan puisi-puisi Widji Thukul tersebut karena aksesnya tertutup. Kami juga tidak mudah mendapatkan kontak ahli warisnya,” ungkap Fadly.

Album kecil ini merupakan bentuk semangat dan kecintaan Musikimia terhadap Indonesia. Mereka mengajak untuk menghapus semua hal negatif dan mulai mengingat hal-hal yang baik dan indah tentang Indonesia. Agar semangat dan pandangan baik tersebut menjadi pemicu untuk memberikan sumbangan terbaik untuk tanah air.
Meminjam satu puisi karya Haris Rahmat Nugraha, seorang pelajar Sekolah Dasar yang karyanya dimasukkan dalam lagu Tanah Airku…
Angin berdesir di pantai,
Burung berkicau dengan merdu,
Embun pagi membasahi rumput-rumput,
Itulah Tanah Airku…..

Semoga karya kecil ini, dapat menjadi pemicu bagi kita untuk lebih mencintai tanah air. (XPOSEINDONESIA / Text & Foto: Muhamad Ihsan)

Baca Juga :  "Sokola Rimba" Butet Manurung Jadi Buku & Film

More Pictures

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -spot_img

Related news

- Advertisement -