Sementara pada ZAP Beauty Index 2020, retail pharmacy atau drug store adalah jujukan pertama dari 57,2% responden.
Namun uniknya, tidak semua platform online disukai oleh konsumen pada tahun ini. Website dari brand menjadi platform yang paling kurang dipertimbangkan, di mana hanya 0,3% yang membeli produk kecantikan mereka dari platform ini,” kata Chief Operating Officer MarkPlus Institute Yosanova Savitry dalam peluncuran ZAP Beauty Index 2021, Rabu (10/11)
Selain peningkatan tren berbelanja melalui e-commerce, ternyataklinik kecantikan juga semakin menjadi favorit wanita untuk membeli produk kecantikan.
Pada 2020, hanya 0,3% wanita yang memilih klinik kecantikan sebagai tempat mereka membeli skin care. Namun pada 2021, angka tersebut meningkat menjadi 17,8% atau 20x lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal tersebut juga terkait dengan tingginya kepercayaan wanita Indonesia terhadap produk yang dikeluarkan oleh klinik kecantikan.
Sebesar 62,5% wanita Indonesia menyatakan percaya ataupun sangat percaya terhadap produk dari klinik kecantikan, walaupun belum pernah melakukan perawatan di klinik kecantikan tersebut. Tingkat kepercayaan ini tidak berbeda jauh dengan mereka yang sudah menjadi pelanggan klinik kecantikan, yaitu 65,4%.
Merespon temuan ZAP Beauty Index 2021, CEO ZAP Fadly Sahab mengatakan, “Tren berubah sangat cepat setiap tahun. Penting bagi brand yang sangat peduli kepada customer seperti ZAP untuk stay relevant, mendengarkan, memahami apa yang diinginkan dan dianggap penting oleh para wanita Indonesia.
Selain itu, harapannya ZAP Beauty Index dapat menjadi sumber referensi tepercaya bagi pelaku industri kecantikan di Tanah Air maupun teman-teman jurnalis.”
Hasil survei ZAP Beauty Index 2021 dan tahun-tahun sebelumnya kini telah dapat diakses dengan bebas melalui tautan zapclinic.com/zapbeautyindex.
Hingga Maret 2021, ZAP group sudah mendirikan 53 outlet di 16 kota, dengan persebaran 35 ZAP Clinic, 17 ZAP Premiere dan 1 MEN/O/LOGY by ZAP (klinik ketampanan khusus pria).