Sebagaimana tercatat dalam “kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id”, I Gede Ardika menjabat Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada 23 Agustus 2000 saat terjadi perombakan (reshuffle) susunan anggota Kabinet Persatuan Nasional.
Karier I Gede Ardika di dunia pariwisata bermula setelah ia lulus dari Akademi Perhotelan di Bandung tahun 1967. Setelah itu, ia mendapat beasiswa dari pemerintah untuk menempuh pendidikan Manajemen Perhotelan di Institut International Glion, Swiss tahun 1969. Setelah tiga tahun, ia kembali ke Indonesia dan dipercaya untuk mengemban tugas sebagai Kepala Seksi Pengajaran sekaligus dosen mata kuliah “Housekeeping” di APN Bandung.
Tahun 1976 hingga 1978, ia mengemban tugas sebagai Pejabat Sementara Direktur National Institute Bandung, kemudian dipindah tugaskan untuk menjabat Direktur Pusat Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata di Nusa, Bali.
Karier Ardika di dunia pariwisata semakin berkembang saat ia dipindah tugaskan sebagai Plt Kepala Sub Direktorat Perhotelan dan Penginapan Ditjen Pariwisata Tahun 1985 di Jakarta. Ia kemudian diangkat menjadi Kepala Bagian Perencanaan Ditjen Pariwisata tahun 1988-1991, dan mendapat tugas kembali ke Bali untuk menjabat Kakanwil Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi (Parpostel) Provinsi Bali.
Ia kemudian kembali ke Jakarta pada tahun 1993 dan dipercaya sebagai Kepala Pusdiklat Departemen Parpostel. Selanjutnya tahun 1996 menjabat sebagai Sekretaris Ditjen Pariwisata masih dalam lingkungan Departemen Parpostel. Setelah itu, tahun 1998 ia diangkat menjadi Direktur Jenderal Pariwisata, Departemen Pariwisata Seni dan Budaya.
Tahun 2000 ia diangkat menjadi Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata Kabinet Persatuan Nasional. Kemudian ia terpilih kembali menjadi menteri Kebudayaan dan Pariwisata dalam Kabinet Gotong Royong. Selamat jalan Bapak Pariwisata Nasional, I Gede Ardika. XPOSEINDONESIA Foto : Dok Kemenparekraf
More Pictures