Menarik dicatat, Bung yang Kristiani ini, berani menggarap album album religi bernuansa Islam. Simak, judul lagu dalam album itu antara lain “Al Fatihah”, “Syahadat”, “Alhamdulillah” dan lain-lain. Kok berani sih?
Pada opening video lagu “Tuhan Tak Perlu Dibela” yang terpasang di channel YouTube (dan menjadi salah satu lagu yang termuat dalam album “Hidayah”), Glenn memberi klarifikasi keterlibatannnya di album religi tersebut.
“Dalam memori saya, terekam bahwa Islam adalah agama perdamaian, Islam adalah agama yang memberi manfaat bagi banyak orang. That’ s way saya nggak pernah takut untuk bisa membagi kehidupan yang baik itu untuk banyak orang.”
Dari kalimat elegan itu, segera terlihat Glenn makin dewasa dan mampu mengambil peran sebagai orang muda, yang menyuarakan perbedaan tanpa harus saling membenci apalagi sampai melukai lewat bahasa ujaran kasar yang menjadi trend di media sosial.
Perbedaan dan keberagaman sejatinya adalah rahmat. Bung membuktikan dirinya bukan sekadar asal bisa bicara dengan kalimat bagus, tapi mampu memberi bukti dengan edarnya album tersebut,
Pada posisi ini segera terlihat, Si Bung dari Ambon Manise ini, tumbuh bukan semata sebagai pencipta lagu, penyanyi dan produser, Bung telah berkembang sangat kompeten menjadi duta yang punya semangat cinta kebangsaan, cinta NKRI dan terampil menyuarakan kebinekaan/keberagaman.
Terjun Bebas Ke Film & Kontemplasi jadi Produser
Lepas dari kerja kreatif yang super keren itu, Bung kemudian melebarkan sayap masuk ke dunia fim. Bung sempat terlihat main dalam film “Tanda Tanya” (2011), garapan sutradara Hanung Bramantiyo. Ia berperan sebagai Doni, pemuda Katolik yang antagonis dan jatuh cinta ada seorang janda.
Bung kemudian melompat lebih kesatria. Kali ini hanya duduk menjadi produser untuk film “Cahaya dari Timur” (2014).