Karya mendiang I Gusti Ayu Kadek Murniasih juga mencuri perhatian dengan warna-warni cerianya yang kontras dengan kisah hidupnya yang penuh trauma. Murni, sapaan akrabnya, dikenal dengan gaya seni yang penuh warna dan bentuk sederhana namun kuat, sering kali mengkontraskan benda-benda kaku dan tajam. Dalam karya “Untitled” variabel dimension (2003), Murni menjahit kanvas yang dilukis dan diisi fiber polyester, menciptakan efek yang mirip patung.
Meskipun mengalami trauma berat di masa lalu, Murni mengubah kisah kelamnya menjadi karya seni yang penuh makna dan kebahagiaan. “Dia menjadikan tubuh manusia sebagai inspirasi berkarya. Tubuh yang sempat terekspos secara traumatis diubahnya menjadi karya seni yang penuh kebahagiaan dan makna,” ujar General Manager G3N Project, Andry Permadi. Ketika ditanya tentang antusiasme pengunjung, Andry menyebutkan bahwa karya Murni Asih sangat menarik perhatian karena akuisisinya oleh Tate Modern Gallery. “Meskipun Murni telah meninggal, karyanya masih mendapatkan pengakuan tinggi di luar negeri,” jelasnya.
Dalam wawancara, Andry Permadi menjelaskan bahwa booth G3N Project di ArtMoments 2024 terdiri dari dua bagian utama. Bagian pertama menampilkan karya-karya emerging artists seperti Sherry Winata, Redmiller Blood, dan Arkiv Vilmansa. “Di sini kami menampilkan karya-karya pop art kontemporer dari artis-artis muda yang baru muncul. Mereka memberikan warna dan energi baru pada pameran ini,” ungkap Andry.
Bagian kedua booth menampilkan karya dari seniman maestro seperti Heri Dono dan I Gusti Ayu Kadek Murniasih. Andry menyebut, “Seniman-seniman ini sudah lama berkiprah dan memiliki pengaruh besar di dunia seni. Karya mereka tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga di tingkat internasional.”
Andry menjelaskan bahwa konsep G3N Project adalah membina dan memajukan karir seniman, baik yang baru muncul maupun yang sudah berpengalaman. “Kami tidak hanya sekedar memamerkan karya, tetapi juga membangun karir seni mereka. Bagi seniman muda, kami memberikan platform untuk mengasah keterampilan dan memperluas jangkauan internasional mereka. Sedangkan bagi seniman yang sudah terkenal, kami fokus pada manajemen pameran dan kolaborasi internasional.”