Sejak 2020 hingga 2024, karya seni Peter telah dipamerkan di berbagai pameran internasional, termasuk di Hong Kong, Shanghai, Korea, Australia, Madrid, New York, Jakarta, dan Singapura. Peter Rhian juga menjadi bagian dari Cross Studio Asia sebagai artis resmi.
Seniman pendatang baru Sherry Winata turut memperkenalkan karyanya yang unik dengan memadukan kanvas dengan kristal, glitter, flannel, dan resin, menciptakan efek dimensi yang menonjol. Sherry, yang tidak memiliki latar belakang seni formal, belajar secara autodidak melalui YouTube dan mengikuti berbagai kursus melukis. Ia juga mempelajari meditasi dan praktik shamanic pada 2017, yang mempengaruhi karyanya. “Saya percaya bahwa lukisan lebih dari sekadar kenikmatan visual; ia adalah alat untuk penyembuhan, kebangkitan, dan kenaikan,” ungkap Sherry, penulis buku “Art of Universe” dan “Healing Your Inner World”.
Booth G3N Project di ArtMoments 2024, yang terletak di area B5-B6, juga menampilkan karya-karya maestro seni Heri Dono. Salah satu karyanya, lukisan setinggi 3 x 4 meter berjudul “Trump Unity”, menarik perhatian publik. Heri Dono, seniman kelahiran Jakarta yang telah mengumpulkan berbagai penghargaan bergengsi, memamerkan karya instalasi seni bertema rekayasa genetik di Ju Ming Museum, Taiwan, bulan depan. Selain itu, Heri juga mempersembahkan pertunjukan seni berjudul “The Journey of Dinosaurs to Superheroes” dalam pembukaan ArtMoments 2024. Karya ini menggabungkan seni lukis dan instalasi dengan menggunakan tubuhnya sebagai kanvas, dipadukan dengan perangkat elektronik dan mekanik yang bergerak.
Heri menjelaskan, “Dalam karya ini, saya menampilkan video instalasi berupa gambar-gambar suasana purba, seperti dinosaurus dan superhero. Kedua elemen ini memiliki benang merah DNA yang sama.” Ia menambahkan bahwa kemajuan teknologi mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam seni. Karya “The Journey of Dinosaurs to Superheroes” menggambarkan perubahan DNA manusia seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.