Menurut Lie Kok Tie eksistensi vihara memang haruslah mengedepankan kemashalatan umat. Untuk mewujudkan niat tersebut, ia minta agar vihara dipimpin dengan manajemen yang baik, transparan dari umat untuk umat.
Dan tak kalah penting, dalam panangan Lie Kok Tie, vihara ke depan harus go green – ramah lingkungan, artinya masalah lilin dan dupa harus diperhatikan ke depan sebaiknya seperti apa.
Lie Kok Tie, menyebut masukannya merupakan upaya adaptasi apa yang dilakukan umat Buddha di luar negeri. “Sejatinya, vihara atau tempat ibadah itu harus dapat menaejahterakan masyarakat di lingkungannya terlebih dahulu, dan jika berlebih maka perlu juga kepada masyarakat yang lebih luas,” papar Lie Kok Tie.
Vihara, jelas Lie Kok Tie, harus mengedukasi umat agar peduli sesama dan mengedepankan toleransi dalam suasana keberagaman dalam menyatukan bangsa. “Harapannya kita di Indonesia ini harus menjunjung tinggi toleransi, menghindari unsur SARA dalam suasana keberagaman yang menyatukan bangsa,” tegas Lie Kok Tie. XPOSEINDONESIA Foto : Dudut Shendra Putra