“Saya juga melihat potensi menjadikan Chili sebagai salah satu pintu masuk atau hub bagi komoditas ekspor Indonesia ke Amerika Latin,” katanya.
Puan menegaskan kerja sama ini bukan hanya semata-mata terkait dengan pemerintahan dan kebijakan negara. Ia menyebut, Parlemen pun punya banyak peranan dalam memperkuat hubungan antar-masyarakat. Hal ini karena parlemen memiliki mandat langsung dari rakyat yang memilihnya.
“Hubungan antar masyarakat yang erat menjadi pilar akan solidnya kerja sama Indonesia-Chili,” ucap Puan.
Puan menilai penguatan kerja sama antar masyarakat dapat dilakukan dengan fokus pada kerja sama pendidikan, sosial budaya, dan pariwisata.
“Saya mendorong lebih banyak kerja sama di bidang pendidikan. Indonesia menyediakan berbagai beasiswa bagi negara mitra, termasuk Chili untuk mempelajari budaya dan bahasa Indonesia,” harap cucu Bung Karno tersebut.
Puan pun kemudian mengundang Ketua Parlemen Chili, Karol Cariola Oliva untuk berkunjung ke Indonesia.
Sementara Karol Cariola Oliva dalam pertemuan menanyakan perkembangan politik dan sosial di Indonesia, terutama setelah adanya pergantian pemerintahan dan periode DPR yang baru.
“Dan selamat kepada Ibu Puan Maharani sudah terpilih kembali untuk kedua kalinya sebagai ketua DPR,” ujar Karol Cariola Oliva.
Sebagai informasi, Puan akan menghadiri P20 ke-10 di Brasilia, Brasil yang digelar pada 6-8 November mendatang. P20 atau Parliament 20 adalah forum pimpinan parlemen negara-negara G20 yang merupakan rangkaian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Menjadi pemegang presidensi P20 tahun ini, parlemen Brasil mengambil tema ‘Parlemen untuk Dunia yang Adil dan Planet yang Berkelanjutan’. Ada 62 delegasi sebagai perwakilan parlemen dari 35 negara yang akan hadir pada forum ini. Selain itu ada 7 perwakilan lembaga yang turut diundang pada P20 di Brasil, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Inter-Parliamentary Union (IPU) yang merupakan forum parlemen internasional.
P20 merupakan platform yang memungkinkan parlemen negara-negara G20 untuk berdiskusi tentang isu-isu global. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterlibatan parlemen, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengimplementasikan hasil G20 sebagai perkumpulan negara yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar di dunia.