Sementara itu, Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Sukabumi, Jana Jaenuddin, mengatakan relasi Puan Maharani dengan Muhammadiyah sebenarnya bukan hal asing karena kakek dan nenek Puan, Bung Karno dan Fatmawati, merupakan kader-kader Muhammadiyah. “Tujuan-tujuan syariat Islam saat ini juga sudah termasuk di dalamnya menjaga lingkungan dan menjaga generasi masa depan,” kata Jana seraya mengapresiasi kegiatan HaloPuan bersama IMM.
Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis, Luisda Nabila dan Syifa Amalia, mengatakan, kegiatan HaloPuan bersama IMM Sukabumi memberi mereka informasi-informasi inspiratif, terutama terkait dengan betapa kayanya manfaat daun kelor. Luisda mengatakan, “Di rumah saya banyak kelor, sehingga saya bisa aplikasikan pengetahuan yang saya dapatkan hari ini.” Syifa kemudian menimpali, “Dari kegiatan ini juga, saya jadi tahu bahwa saya harus mempersiapkan diri menjelang menikah dan setelah menikah dengan menjaga asupan gizi.”
Sementara itu, Nurfadila, mahasiswa Jurusan Keperawatan, mengatakan, “Yang paling menarik dari kegiatan ini adalah pengolahan daun kelor. Meskipun sudah tahu kekayaan kandungan daun kelor, tapi saya baru tahu bahwa manfaat itu akan lebih baik lagi jika daun kelor dijadikan bubuk.”
Sebagai bagian dari kegiatan ini, HaloPuan membagikan bingkisan kepada para mahasiswa yang hadir. Bingkisan tersebut berisi 200 gram bubuk daun kelor dan minuman segar yang terbuat dari campuran bubuk daun kelor dan lemon. Tujuan dari pemberian bingkisan ini adalah untuk mengenalkan kepada mahasiswa cara mengonsumsi daun kelor dalam bentuk bubuk serta memberikan contoh praktis penggunaan bubuk daun kelor dalam minuman sehat. Diharapkan, dengan mencoba langsung produk berbahan dasar daun kelor ini, para mahasiswa akan lebih paham tentang manfaat dan kegunaannya dalam menjaga keseimbangan gizi serta mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan “Mahasiswa Peduli Stunting” yang digagas oleh HaloPuan dan IMM Sukabumi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya penanganan stunting di Indonesia. Dengan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa dan organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah, upaya pencegahan dan penanganan stunting di Indonesia semakin optimal. Selain itu, pemanfaatan sumber daya lokal seperti daun kelor dalam menjaga keseimbangan gizi juga menjadi salah satu solusi yang efektif dan efisien dalam mengatasi masalah malnutrisi yang menjadi penyebab utama stunting. XPOSEINDONESIA Foto : Dudut Suhendra Putra