Puan Maharani Hadirkan Kelor Sebagai Solusi Stunting di Cisaat Sukabumi

- Advertisement -

Bupati Sukabumi menetapkan Kecamatan Cisaat menjadi salah satu lokus percepatan penanganan stunting di Kabupaten Sukabumi pada 2023.

Berdasarkan keputusan itulah, lembaga sosial Ketua DPR RI Puan Maharani, HaloPuan, melaksanakan kegiatan penyuluhan berjudul “Kaum Ibu Melawan Stunting, Mengolah Daun Kelor Menjadi Asupan Super”. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Islamic Center Qubbatul Islam, yang berada tepat di pusat Kecamatan Cisaat, pada Selasa, 14 Maret 2023.

- Advertisement -

Kegiatan tersebut dihadiri oleh 160 warga, yang terdiri dari ibu menyusui dengan balita (di antaranya berstatus gizi kurang), ibu hamil, calon pengantin, dan kader posyandu. Mereka datang dari enam desa di Cisaat, yakni Desa Cisaat, Cibatu, Sukaresmi, Sukasari, Nagrak, dan Sukamanah. Menurut data Pemerintah Kabupaten, empat desa pertama adalah lokus percepatan penurunan angka stunting.

Para peserta tersebut memperoleh penyuluhan tentang apa itu stunting, apa penyebab terjadinya, dan bagaimana cara mencegahnya, yang disampaikan oleh dokter Muhammad Faiz dari Puskesmas Cisaat. Kemudian tim HaloPuan membagikan informasi tentang kekayaan nutrisi dan gizi yang dikandung daun kelor dan bagaimana mengolah daun kelor agar nutrisi dan gizi yang sangat kaya itu bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Koordinator HaloPuan, Poppy Astari, menyampaikan bahwa kegiatan di Cisaat tersebut merupakan kegiatan ke-40 yang telah dilakukan HaloPuan di 20 kabupaten dan kota di Jawa Barat. Puan Maharani, menurutnya, memandang percepatan penurunan prevalensi stunting tidak bisa hanya diserahkan kepada pemerintah, tapi mesti melibatkan peran aktif warga.

- Advertisement -

“Ibu Puan menyadari bahwa menangani stunting bukan cuma tugas pemerintah tapi juga warga, karena itu dibutuhkan penyampaian informasi terus menerus agar kesadaran warga akan bahaya stunting makin meningkat,” katanya.

Kabupaten Sukabumi, lanjut Poppy, merupakan wilayah di Jawa Barat dengan angka kejadian stunting tertinggi kedua, yakni 27,5%, setelah Kabupaten Sumedang (27,6%). Ini berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia 2022 yang dirilis pada Januari 2023. Angka ini di atas angka rata-rata provinsi sebesar 20,2% dan angka rata-rata nasional 21,6%.

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -