Tahun ini Pameran INACRAFT diikuti 1118 UKM peserta mengisi 1200 booth yang terdiri dari 904 anggota ASEPHI, 214 Non Anggota, dan 61 peserta binaan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian BUMN dan Kementerian Hukum dan HAM.
Akan ada 35 BUMN, 255 peserta binaan Dinas/Dekranasda dan dihadiri visitor/tamu khusus internasional.
Seentara itu terdapat 133 peserta kategori Eksportir dan siap ekspor yang tersebar dengan tanda khusus di booth masing-masing.
Target 170.000 Oengunjung & 145 MilyarTransaksi
Pameran INACRAFT menargetkan 170.000 pengunjung dengan target transaksi retail sebesar 145 milyar rupiah dengan kontak dagang diharapkan mencapai USD 12 juta.
Ragam Produk yang dipamerkan berasal dari 7 kategori bahan baku (Keramik, Serat Alam, Logam, Batu-batuan, Tekstil, Kayu, dan Bahan lainnya) mulai dari Batik, TraditionalTextile Moslem Fashion, Tenun, Songket, Embroidery, Home Deco, Jewelry & Accessories, Housewares, Decorative Items, Bags & Travel goods, Gift Items & Miscellaneous crafts.
Keistimewaan INACRAFT 2023 adalah semangat ASEPHI untuk menjadikan INACRAFT tidak hanya sebagai pameran dagang namun juga sebagai wadah komunitas yang berfungsi sebagai sarana edukasi dan sosialisasi.
Kali ini mengangkat tema kegiatan pendukung adalah Seminar Ragam Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage) dan Pemahaman tentang Indikasi Geografis (IG) Indonesia.
Tema ini diangkat dalam Seminar INACRAFT dengan narasumber ahli dari berbagai bidang. Didukung penuh oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Hukum dan HAM melalui Ditjen Kekayaan Intelektual yang turut hadir secara khusus di areal pameran dalam konsep paviliun Jelajah Indikasi Geografis Indonesia.
Full Aktivitas Menarik
Beberapa agenda kegiatan telah disusun dengan cermat antara lain:
1.Pemilihan Produk Kerajinan Terbaik atau Indonesia Handicraft Award 2023 standar dan kriteria produk kerajinan excellence dari UNESCO & World Craft Council;