Mercure Ancol Hotel: Pelopor Kelola Sampah Makanan, Kurangi Limbah, Hijaukan Lingkungan

- Advertisement -

Masalah serius sampah makanan di Indonesia telah mendorong Mercure Convention Center Ancol Hoteluntuk mengambil langkah proaktif. Berdasarkan riset FAO, setiap orang Indonesia berpotensi membuang 300 kg makanan per tahun. Dalam upaya untuk mengelola limbah dengan lebih efektif, hotel ini bekerja sama dengan Sudin LHK Jakarta Utara.

Menurut data FAO, Indonesia adalah negara kedua terbesar dalam menghasilkan sampah makanan di dunia setelah Arab Saudi. Pulau Jawa, termasuk Jakarta, menjadi kontributor terbesar, dengan jumlah sampah makanan mencapai 21 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, DKI Jakarta sendiri menghasilkan 2,45 juta ton sampah makanan.

Mercure Ancol Hotel mengambil langkah kreatif dalam mengatasi masalah ini. Mereka tidak hanya menyelamatkan sisa makanan, tetapi juga mengubahnya menjadi peluang usaha yang berkelanjutan. Salah satu inisiatif utamanya adalah Bank Sampah ‘Food Cycle Farm‘, yang dipimpin oleh Bambang, Assistant Housekeeping Manager hotel.

- Advertisement -

Bank Sampah ini mengelola sampah basah seperti sayuran dan buah-buahan yang tidak terpakai menjadi pakan ternak melalui siklus pengembangbiakan Maggot selama 45 hari. Maggot yang dihasilkan tidak hanya digunakan sebagai pakan ayam atau ikan, tetapi juga diolah menjadi minyak maggot dan pupuk organik yang kaya nutrisi.

Rachmat Herry Kiswanto, Executive Assistant Manager (EAM) Mercure Convention Center Ancol Hotel, menjelaskan bahwa inisiatif ini sejalan dengan komitmen Accor Group sebagai jaringan hotel ramah lingkungan dan Zero Plastics. Hotel berharap langkah ini dapat menjadi contoh bagi hotel-hotel lainnya.

Francisca Maria, Rooms Division Manager, dan Bagja S. Alam, selaku Marketing Communication Executive, keduanya menekankan komitmen hotel dalam menjalankan program-program ini dengan sebaik mungkin dan memastikan pesan-pesan penting terkait inovasi ini tersampaikan dengan jelas kepada masyarakat.

- Advertisement -

Kolaborasi ini juga membuka peluang untuk mendirikan Pusat Riset dan Pengembangan guna memanfaatkan sampah makanan atau organik yang dihasilkan oleh hotel dan restoran di sekitarnya. Pengembangbiakan larva Maggot yang dihasilkan juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan masyarakat.

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -