
Kemenparekraf dan Bakohumas (Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat) menyelenggarakan sosialisasi ‘Manajemen Komunikasi Krisis: Strategi Menghadapi Tantangan dalam Pariwisata dan Ekonomi Kreatif’ di Balairung Soesilo Soedarman Kemenparekraf, Selasa 15/8/2023. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam mengelola komunikasi krisis di sektor pariwisata dan ekraf.
Menteri Sandiaga Salahuddin Uno yang hadir dalam acara yang diselenggarakan secara luring dan daring itu, berharap Forum Bakohumas bisa cepat menanggapi isu-isu viral di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dan menitipkan pesan agar Bakohumas dapat cepat menanggapi situasi yang berkembang di sektor parekraf.
“Hal yang pertama berkaitan isu yang banyak dibahas di kalangan masyarakat, biasa kita sebut dengan isu-isu viral, baik dari segi manajemen krisis, kebencanaan, maupun perilaku wisatawan yang tidak sepantasnya, ini perlu ditangani segera, dan negara harus hadir dengan strategi komunikasi yang gerak cepat, gerak bersama, dan gaspol.” kata Menparekraf.
Menparekraf Sandiaga menyampaikan kehadiran Bakohumas sebagai duta komunikasi adalah bukti konkret dari komitmen mendalam untuk memastikan kelancaran komunikasi dalam segala kondisi, terutama di bawah tantangan yang memerlukan kearifan tinggi.
“Karena kalau tidak ada bantahan dari pemerintah, atau pemerintah tidak hadir dengan cepat maka secara luar biasa cepatnya berita kita itu bisa tersebar ke seluruh dunia, dan akhirnya bisa menjadi persepsi dan mengganggu reputasi pariwisata Indonesia yang menjadi andalan bagi upaya penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024,” kata Menparekraf Sandiaga.
Ada Krisis, Ada Bahaya & Peluang Menanganinya
Dalam kata sambutan Ketua Bakohumas, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Komenkoinfo , Usman Kasong menyebut krisis bisa terjadi kapan saja, dan ada bahaya sekaligus peluang untuk menangani krisis dan memperbaiki citra sekaligus reputasi.
“Contohnya ketika Pandemi Covid 19 merebak di Indonesia, dan sektor pariwisata paling terdampak karena krisis ini. Dengan penanganan terarah dan cepat, Presiden Jokowi menyebutkan, dunia mengapresiasi kita dalam menangani Covid 19. Bahkan WHO menyampaikan, bahwa penanganan Covid 19 di Indonesia termasuk yang terbaik, artinya dengan segala upaya yang kita lakuan bangsa ini ini telah teruji dalam menangani krisis.” Ujarnya.
Belakangan ini, masih kata Usman Kansong, kita juga mengalami krisis karena polusi udara di Jakarta. “Ini jelas tidak baik bagi semua, juga bagi dunia pariwisata, karena akan mempengaruhi kedatangan touris datang ke Jakarta. Kita merasakan dampak dari situasi tersebut di dalam negeri. Untuk itu langkah awal yang baik bagi kita adalah meningkatkan sensitivitas dari potensi bahaya serta kompetensi pengelolaan krisis yang efektif,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Kemenparekraf/ Sekretaris Utama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani, mengatakan Bakohumas menjadi fondasi penting dalam menjaga komunikasi yang efektif antar instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga lainnya, dalam membentuk narasi positif kepariwisataan.
“Kepariwisataan harus dibawakan dengan positif, sebab dengan pariwisata dapat melestarikan kebudayan dan memberikan dampak yang sangat baik terhadap semua aspek kehidupan bermasyarakat,” kata Sesmenparekraf Ni Wayan Giri.
Dalam kesempatan yang sama, staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf, Fadjar Hutomo, menyampaikan melalui Bakohumas diharapkan koordinasi lintas Kementerian/Lembaga bisa menjadi lebih cair.
“Jadi jika ada info-info yang perlu ditindaklanjuti lewat forum Bakohumas ini, sudah punya anti warning sign-nya tentang bagaimana ini cara menyelesaikannya,” kata Fadjar Hutomo.
Forum tersebut juga menghadirkan narasumber antar kementerian/lembaga (K/L), yakni Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf; I Gusti Ayu Dewi Hendriyani; Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo; Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran/Tim Komunikasi mores, Kunto Adi Wibowo. Turut pula menghadirkan pembicara kunci Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo/Ketua Bakohumas.