HaloPuan Masuk Ciherang untuk Melawan Stunting

- Advertisement -

Lebih daripada itu, stunting dalam jangka panjang bisa berdampak pada kecerdasan anak dan performa kerja saat dewasa.

“Stunting bisa membuat bonus demografi yang akan diperoleh Indonesia pada 2045 menjadi bencana,” katanya.

Pada 2045, sebagian besar populasi di Indonesia adalah mereka yang berusia produktif (15-60 tahun). Jika balita pada saat ini mengalami stunting, maka populasi usia produktif pada 24 tahun mendatang hanya akan menjadi beban dan bukan berkah.

- Advertisement -

Poppy juga menjelaskan HaloPuan datang dengan membawa gagasan menjadikan bubuk daun kelor sebagai alternatif makanan tambahan super bagi kaum ibu dan balita. Gagasan ini digali dari kekayaan alam di Tanah Air dan kearifan lokal. Di Flores Timur, pemanfaatan bubuk daun kelor sudah berhasil menurunkan angka stunting dari 40 persen pada 2017 menjadi 20 persen pada 2020.

“Kelor juga telah diakui Badan Kesehatan Dunia WHO sebagai asupan super karena kaya akan mikronutrisi, protein, dan karbohidrat.”

Gerakan Melawan Stunting dihadiri oleh antara lain Anggota DPRD Kabupaten Cianjur, sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur, Susilawati, Camat Karangtengah Djoko Purnomo, Kepala Bagian Kesehatan Masyarakat Dinkes Teny Hermawati, Kepala Puskesmas Ciherang I Made Setiawan, dan Kepala Desa Ciherang Nyanyang Sarip Hidayat.

- Advertisement -

Susilawati mengatakan stunting merupakan persoalan yang menjadi perhatian utama kader PDI Perjuangan, sehingga dia siap bergotong royong dengan siapa pun dalam menanggulangi ancaman stunting. Terkait gagasan bubuk kelor yang merupakan kekayaan alam Indonesia, Susilawati mengingatkan bahwa makanan juga bersifat ideologis.

“Jangan hanya suka memberi anak makanan impor,” ujarnya seraya menyebut bahwa Bung Karno pernah menulis buku “Mustika Rasa” tentang kekayaan makanan di Nusantara.

Sementara itu, Kades Sarip dan Camat Djoko mengapresiasi Puan Maharani yang telah memperhatikan wilayah mereka.

“Saya sedih masih ada putra-putri kita yang masuk kategori stunting tapi sekaligus senang karena ada perhatian ke wilayah kami, termasuk dari HaloPuan, agar bersama-sama melawan stunting. Kami semua juga dapat ilmu dan bantuan program,” ujar Camat Djoko. “Ada stimulan bagi posyandu.”

- Advertisement -

Latest news

- Advertisement -

Related news

- Advertisement -