Jumat, Februari 21, 2025

Franki Raden Bawa 60 Alat Musik Tradisi Dalam Pementasan Gitarja Sang Sri Tribhuwana Karya Mhyajo

Kecil Besar

mhyajo jatuh cinta pada cerita berlatar sejarah Majapahit. Terbukti, ia mementaskan opera Majapahit berjudul  Gitarja  Sang Sri Tribhuwana pada 7 Desember 2023, pukul 19.00 WIB.

Pementasan opera Gitarja  Sang Sri Tribhuwana merupakan sekuel kedua, setelah sebelumya mhyajo mementaskan opera Gayatri di Teater Besar Jakarta, Taman Ismail Marzuki, pada Oktober 2022 dan di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur pada Sabtu (4/11/2023).

Masih sama dengan pementasan sekuel pertama, mhyajo selain bertindak sebagai sutradara  juga duduk jadi penulis dan penata artistik.  “Seperti dalam Gayatri, dalam lakon Gitarja  Sang Sri Tribhuwana penonton akan diajak meresapi dan menikmati kekayaan dan kesakralan karakter Wanita, seorang Wanita Nusantara yang dalam hal ini adalah Ibu dari Hayam Wuruk. Yang lantas menjadi jembatan bagi Kerajaan leluhur Nusantara: Singhasari, Medang (Mataram Kuno), kepada keturunan Rajasa dari Majapahit,” ujar mhyajo  dalam press conference yang diselenggarakan di Gedung kesenian Jakarta, 4/12.

Dalam alur cerita Gitaraja Sang Sri Tribhuwana, penonton akan menyaksikan pementasan berformat opera. Dimana mhyajo disampingi Nino Prabowo akan bertindak sebagai narator.  

Selain itu, muncul pula Satya Cipta dan Bethu (Pesinden) beserta 12 orang pelakon, yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.  “Masing-masing  pelakon diseleksi melalui casting. Mereka menjalani proses reading yang kami gelar melalui zoom. Baru pada tanggal 27 November mereka bertemu offline untuk latihan bersama,” ujar mhyajo lagi


Franki Raden & Musik Tradisi

Sementara untuk urusan musik,  opera ini akan dipimpin Franki Raden bersama dengan Indonesian National Orchestra, yang terdiri dari 12 pemusik tradisi.

Masing-masing  pemain musik akan memainkan empat sampai lima alat musik. “Jadi akan ada sekitar 60 alat musik  tradisi yang dimainkan.  Ada  Rebana Biang dari Betawi, ada Saluwang dari  Sumatra Barat, juga Kolintang dari  Sulawesi Utara, dan  kita juga akan memainkan musik  Melayu,” ujar Franki menambahkan.

Kolaborasi artistik ini  masih dilengkapi Iwan Hutapea (Penata Cahaya), Nabil Husein (penata suara), juga Kleting Titis Wiganti, sebagai penata kostum.

Pementasan Gitaraja Sang Sri Tribhuwana didukung pula oleh indonesiakaya.com, wonderfulindonesia,  Mayora, Sukkhacitta,  beserta pihak-pihak lain, yang memungkinkan pementasan ini bisa berlangsung.

Meta Amba Wana, Kapokja Festival Kemendikbudristek,  menyambut  baik dan mendukung penuh pementasan Gitarja  Sang Sri Tribhuwana yang diproduksi GYTR.art ini.

Kata Meta, harus diakui, cerita sejarah yang diungkap dalam kemasan entertainment, lebih cepat diserap penonton, berbeda  dengan pengungkapan sejarah dalam bentuk buku,” ujar  Meta Amba Wana lagi.


“Di jaman kini, sebuah sejarah bisa diungkap dalam berbagai cara. Bisa dalam kemasan opera dan pementasan live, bisa dalam bentuk film dokumenter. Tergantung segmentasi  yang bakal dituju,”” ungkap Meta.

Tertarik nonton? Ada beberapa class tiket yang tersedia, yakni; Rp 500.000 (platinum),  Rp 350.000 (Gold), Rp 250.000 (Silver), Rp 150.000 (Bronze) XPOSEINDONESIA Foto : Muhamad Ihsan

mhyajo meta amba wana franki raden
mhyajo meta amba wana franki raden
meta amba wana dan franki raden
meta amba wana dan franki raden
press conference gitarja sang sri tribhuwana karya mhyajo
press conference gitarja sang sri tribhuwana karya mhyajo
press conference
press conference

Must Read

Related Articles