“Kita sudah punya Mandalika dan sekarang punya F1H2O di Danau Toba, ini akan menarik banyak turis ke Indonesia. Event ini akan kita coba selama 5 tahun kontraknya yang juga akan membuat kehidupan di Danau Toba ini seperti di Mandalika menjadi semakin menarik,” ungkap Luhut.
Luhut juga menambahkan, kegiatan ini diharapkan mampu menjadi katalisator untuk menghidupkan ekonomi UMKM di daerah-daerah seperti Toba, Mandalika dan sebagainya.
Di Mandalika itu memberikan dampak ganda terhadap perekonomian lokal, kurang lebih Rp 600 miliar saya pikir akan sangat penting F1H2O ini,” imbuh Luhut.
Sementara itu, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti, menjelaskan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya dan juga Direktorat Sumber Daya Air akan memberikan dukungan infrastruktur bagi kelancaran kegiatan F1H2O.
Dukungan itu berupa infrastruktur yang telah di identifikasi yaitu pekerjaan dry paddock dan wet paddock, serta jalan akses dari dry paddock menuju ke wet paddock dan fasilitas pendukung lainnya.
“Kami berharap kerja sama seluruh pihak yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan infrastruktur di lapangan, misalnya terkait dengan penyiapan lahan yang sampai dengan saat ini masih ada yang belum clean and clear oleh pemerintah Kabupaten Toba,” kata Diana.
“Kami mendukung event olahraga kelas dunia ini agar dapat berjalan lancar dan diharapkan nanti juga bisa memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia,” terang Diana.
Sedangkan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, melihat di Danau Toba memiliki peluang paling baik untuk memajukan sport tourism.
“Danau Toba ini bisa kita dorong dengan satu konsep penyelenggaraan F1H2O yang merupakan Grand Prix yang telah mendunia, diharapkan ini bisa meningkatkan branding Danau Toba ke tingkat dunia, Kita ingin seluruh destinasi wisata di Indonesia bisa menggelar event internasional seperti di Mandalika,” kata Kartika. XPOSEINDONESIA Foto; Dudut Suhendra Putra