“Bahkan sebagai penggemar film sekaligus sutradara film horror, belum pernah saya temukan seperti ini sebelumya. Sebagai film maker saya excited dan ingin menyajikannya dalam bentuk visual. Selesai baca thread, saya minta pihak MD, harus bisa mendapatkan IP-nya!” ujar sutradara yang sudah berkarya untuk 22 film sejak tahun 2005 ini.
Di luar semua itu, media sosial berpengaruh besar dalam ikut mensukseskan film KKN. “Film ini dibicarakan di mana-mana, engagement kuat sekali!” ujar Awi.
Awi melihat tema film memang sudah memukau banyak orang. “Saya menemukan di Youtube, banyak anak muda yang belajar film, membuat film KKN versi mereka sendiri, bahkan pemain utamannya dicara lewat lomba segala!” kata Awi yang masih memimpikan bisa membuat film horror untuk anak-anak.
Diusulkan Dapat Penghargaan
Sementara itu, Wiwit Setya (Ketua Sub Komisi Penyensoran LSF), menyebut data film dikuartal pertama tahun 2022, berdasarkan usia, adalah 70 persen untuk usia 13 tahun ke atas. “Dengan jumlah film yang telah disensor sebanyak 234 judul!” kata Wiwit.
“Film KKN sudah disensor pada 2020, namun tertahan tayang. Bersamaan dengan sensor film KKN, sebetulnya ada 16 judul film horor lainnya yang kita sensor. Total film nasional yang kita sensor pada masa itu adalah 68 judul!” jelas Wiwit lagi.
Sebagai Ketua GPBSI, Djohnny Syafruddin menyambut gembira keberhasilan film KKN.
“Saya baru pertama kali lihat wajah Awi, anak muda ini sederhana dan sangat rendah hati. Semoga selalu begitu. Panitia FFWI harus bisa memberikan penghargaan kepada sukses film ini!” XPOSEINDONESIA : Muhamad Ihsan Foto : Dokumetasi