“Ini menunjukan hubungan pararel pada dua faktor ini. Dan ini pula yang menyebabkan dalam statistik film Indonesia yang meledak, umumnya adalah film komedi dan mistis, belakangan baru drama” kata Wina menganalisa.
Horor yang Bikin Berani Masuk Bioskop
Ahmad Mahendra selaku Direktur Perfilman, Musik dan Media dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sebagai pendukung utama FFWI 2022, secara khusus memberi selamat kepada sutradara Awi Suryadi atas karyanya film horor ‘KKN di Desa Penari’ , yang telah ikut mengembalikan keberanian masyarakat untuk masuk dan menonton di bioskop.
“Semoga sukses ini penanda bangkitnya kreativitas dan semangat para sineas di tanah Air,” tulis Ahmad Mahendra, dalam sambutannya yang dibacakan Edy Suwardi, Koordinator Kelompok Kerja Apresiasi dan Literasi Film pada Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek RI
Sutradara Awi Suryadi mengaku sama sekali tidak menduga film yang disutradarainya ‘KKN di Desa Penari’, bisa membuat penonton ramai-ramai ke bioskop.
“Bisa jadi karena orang sudah lama menunggu, karena sudah dua tahun tertahan untuk tayang. Bisa jadi momennya diputarnya tepat di libur lebaran. Saya tidak tahu pasti. Sebagai sutradara, saya hanya fokus pada kreatif, dan menghasilkan karya maksimal dengan budget yang sudah ditentukan,” ungkap Awi yangberumur 44 tahun ini.
Namun, jujur diakuinya, menyimak kondisi sukses film KKN hari ini, sebagai sesuatu yang mengejutkan sekaligus menggembirakan.
“Saya banyak mendapat pesan di media social saya bahwa, orang sulit membeli tiket ini secara online, kalau membeli langsung harus antri panjang, bahkan dengan cara titip helm dan sendal segala,” ungkapnya dengan takjub. “Semoga sukses KKN menjadi angin segar untuk industri perfilman Indonesia,” tambah pria kelahiran Lampung ini.
Awi tidak memungkiri, tema film KKN sendiri memang menarik. Sejak membaca thread-nya di Twitter, ia sudah mengakui materinya sangat unik.